Sang Pemimpi (Review)
Teruslah bermimpi, maka mimpi itu akan membawamu terbang tinggi ...
Gimana sudah ada yang menonton Sang Pemimpi? Bagi yang sudah, bagaimana tanggapan kawan-kawan tentang film tersebut? Dan bagi yang belum menonton sebaiknya kalian nonton film ini, karena dijamin kalian bakal menyesal jika tidak menontonnya...
Sang Pemimpi (SP) ialah film yang diangkat dari novel kedua tetralogi Laskar Pelangi, yang mengisahkan tentang Ikal, Arai, dan Jimbron di masa SMA yang berjuang keras, mulai dari mereka bekerja serabutan sebagai pengangkut ikan hingga kerja di pasar, semua dilakukan untuk menggapai mimpi mereka melanjutkan sekolah di Paris, dan mengelilingi benua Eropa yang megah hingga daratan Afrika yang masyur. Dalam SP dibumbui juga kisah tentang Arai dan Jimbron mengejar cinta pujaan hati mereka, Zaskia Nurmala dan Laksmi. Serta ada pula cerita masa pubertas di usia remaja yang penasaran untuk menonton film dewasa.
Jika dibandingkan dengan novelnya, SP dalam versi film tidak banyak terjadi perubahan atau menghilangkan bagian yang terdapat dalam novelnya, mungkin hanya 2 bagian yang jelas terjadi sedikit perubahan, seperti ketika Arai bernyanyi di depan rumah pujaan hatinya, jika di novelnya Arai gagal memikat hati Nurmala, namun di filmnya usaha Arai menjadi happy ending, serta satu bagian lagi yang agak berbeda dari novelnya yaitu masa kuliah Ikal dan Arai yang berada di Universitas yang sama. Namun secara keseluruhan Riri Riza, sang sutradara mampu membawa “nyawa” dan pesan yang terdapat di novelnya dengan sangat apik dihadirkan pula di dalam filmnya.
Di SP bukan hanya menghadirkan tiga pendatang baru asli Belitung yang memerankan Ikal remaja, Arai remaja, dan Jimbron, namun ada pula Nazril Irham (Ariel “Peterpan”) yang untuk pertama kalinya tampil dalam sebuah film, meski hanya muncul dalam 10 menit terakhir akan tetapi penampilan Ariel di film pertamanya ini cukup lumayan. Ariel berhasil menjadi sosok Arai dewasa yang ceria dan penuh teka-teki bagi Ikal. Jika dilihat dari aktingnya di SP, terlihat bahwa Ariel punya prospek cerah di dunia seni peran.
Secara keseluruhan jika dilihat dari penampilan para cast-nya dan alur cerita yang ditampilkan, Sang Pemimpi dapat dikatakan sebagai film Lokal terbaik tahun 2009, dan setidaknya mampu menyamai prestasi pendahulunya, Laskar Pelangi. Jika di rating, film yang tidak hanya menghibur namun juga sarat nilai pendidikan dan motivasi ini saya rasa pantas mendapat nilai 4 dari skala 1-5, atau dalam skala huruf B+.
Komentar
Posting Komentar