Tempat Wisata di Jakarta

Apa kabar semua?

Tiga bulan terakhir gue enggak sempat meng-update blog gue ini, berhubung menikmati waktu liburan kuliah yang panjang bet bet...

Dan liburan telah usai maka sekarang gue bakal kasih info beberapa tempat yang udah sempat gue kunjungi selama liburan kemarin, dan pastinya bersama sang pujaan hati.. :)

1. PLANETARIUM

Tempat pertama yang kami kunjungi sama-sama di liburan ini ialah planetarium. Planetarium berada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Selatan.

Untuk para pencinta hal-hal yang berbau luar angkasa, tempat ini salah satu tempat yang wajib dikunjungi karena di dalamnya kita bisa melihat-melihat benda-benda luar angkasa, yang pernah ditemukan di seantero negeri. Namun, wisata utama di tempat ini ialah ketika kita memasuki sebuah hall yang disulap layaknya pesawat luar angkasa, dan ketika kita berada di dalamnya akan terasa pergi mengelilingi jagad raya, mulai dari mengenal tata surya hingga berjalan-jalan mengitari apa-apa saja yang berada di dalam gugusan bima sakti. Dengan bantuan “pemandu wisata” selain kita akan diberitahu tempat-tempat yang kita lalui, kita juga akan mendapat pengetahuan tentang benda-benda langit.

Bagi yang ingin keliling luar angkasa dan tanpa meninggalkan bumi yang kita pijak, planetarium menjadi tempat yang tepat untuk merasakan pengalaman itu, dan satu lagi kita gak perlu mengeluarkan duit bergunung-gunung untuk menikmati space trip, karena di Planetarium cukup dengan 7500 perak kita sudah bisa membeli satu kursi di dalam pesawat yang akan mengantarkan kita meninggalkan planet Bumi.

FYI: Baiknya datang ke Planetariun pagi-pagi biar gak kelamaan ngantre dan kehabisan tiket...


2. ISTANA PRESIDEN JAKARTA

Meski sudah dimulai sejak 2008 lalu, namun masih banyak orang yang belum tahu tentang wisata Istana. Hal ini mungkin saja disebabkan karena promosinya yang kurang gencar atau memang masyarakat luas masih anggap Istana tempat yang taboo untuk dikunjungi, kecuali pas Lebaran untuk halal bil halal sama Presiden dan dapat souvenir setelahnya. Who knows??

Tetapi yang pastinya kami berdua sepakat untuk ke berwisata ke Istana untuk sekalian melihat-lihat rumah masa depan kami sebelum ditempatin nanti..hehehe...

Wisata Istana itu GRATIS, sekali lagi G R A T I S a.k.a tak dipungut biaya sepeser pun, kita hanya cukup membawa kartu tanda pengenal yang akan disetorkan di posko pendaftaran wisata Istana di Sekretariat Negara, dan ditukarkan dengan kartu masuk berupa tanda pengenal rombongan. Berhubung kami cuma berdua jadi kami bergabung dengan rombongan lain karena tiap rombongan harus berisi 20 orang.

Setelah memiliki rombongan kita akan dipandu guide yang akan “menggiring” kita memasuki satu per satu gedung di kompleks Istana Presiden Jakarta. Namun dari ruang tunggu menuju gedung pertama (hall Sekneg) tersedia minibus yang akan membawa kita dan rombongan ke tempat itu, dan bus itu juga yang akan membawa kita kembali ke tempat tunggu setelah menamatkan wisata istana.

Ada satu hal menarik sebelum kita masuk ke dalam Istana Merdeka, yaitu ketika rombongan kita difoto di depan gedung istana layaknya menteri-menteri di kabinet baru.

Selesai difoto, kita masuk ke dalam istana dan melihat-lihat keadaan di dalam istana tempat dimana pemimpin negeri ini menjalankan tuganya, usai dari istana kita akan mengelilingi taman di belakang istana dan di taman tersebut kita bisa melihat satu petak padang rumput yang disulap menjadi lapangan golf mini bagi pak SBY, bila beliau tak sempat bermain golf sungguhan. Sebelum kembali ke bus, kita masih bisa melihat galeri-galeri foto, yang berisi tiap-tiap aktifitas Bapak Presiden dan keluarga.
Bagi sebagian orang cara presiden membuka wisata istana menjadi salah satu cara dalam praktek “politik pencitraan”, tapi kalo gue bilang itu sah-sah aja, kan istana juga punya rakyat dan presiden bisa ada di istana karena rakyat. Ya kan???

FYI: Di wisata istana kita mesti berpakaian sopan (umumnya batik), gak pake celana jeans, dan gak boleh mengambil gambar (baca: foto) selama kita berada di lingkungan istana..


3. MONUMEN NASIONAL (MONAS)

Setelah dari Istana kami berdua menyempatkan untuk mengunjungi Monas, yang tepat di depan Istana Merdeka. Di Monas kami bertujuan untuk berfoto-foto ria sekaligus menikmati siang dan sore di tengah kota Jakarta.:)

Masuk Monas cukup dengan 2500 rupiah, tapi kalau kita juga ingin naik ke atas dan menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian cukup tambah Rp 7500 lagi, dan juga mesti siap-siap untuk sabar mengantre guna menaiki lift, yang akan mengantarkan semua pengunjung ke lantai teratas di Monumen Nasional.

Tapi kalo udah bosen di Monas-nya, kita bisa sekedar duduk-duduk dan menikmati pohon-pohon rindang di hutan kota di dalam komplek Monas, dan pada malam harinya kita akan disuguhkan pancaran air mancur warna-warni.

FYI: Monas tutup jam 3 sore.


4. KEBUN BINATANG RAGUNAN

Kebun binatang yang terletak di ujung selatan Jakarta ini, kini tidak lagi sulit dijangkau setelah adanya jalur Transjakarta. Saat itu kami naik Busway dari Blok M lalu turun di halte Dukuh Atas 1, selanjutnya jalan di atas jembatan menuju halte Dukuh Atas 2 guna menanti Bus Transjakarta menuju Ragunan.

Sesampainya kami di Ragunan dengan Busway yang kurang lebih memakan waktu 45 menit, kami membeli tiket seharga 2500 rupiah di loket masuk plus 1000 perak untuk biaya asuransi per orang, dengan total biaya Rp 3500, kami sudah bisa menjelajahi seisi ragunan dan melihat-lihat satwa-satwa liar, seperti gajah, macan tutul, dan komodo.

FYI: Kalo mau masuk ke Taman Schmutzer tempat primata-primata, cukup tambah Rp 5000 di pintu masuknya, dan kalo mau naik gajah cukup dengan Rp 10.000


5. KOTA TUA

Dan satu minggu sebelum bulan puasa kemarin, kami sempatkan juga untuk jalan-jalan lagi, kali ini tujuan kami ke Kota Tua, Jakarta Barat. Di Kota Tua kami gak ke Museum Fatahillah, tapi kami lebih memilih masuk ke Museum Bank Indonesia (BI), museum yang bertempat di gedung yang dahulu berfungsi sebagai bank sentral VOC, memiliki fasilitas-fasilitas terbaru dan desain gedung yang tetap terawat seperti di masa kolonial dulu.

Di museum ini juga memiliki sistem pengamanan yang ketat, maka jangan heran kalo ngeliat brimob di pintu masuknya. Di ruang tunggu sebelum masuk ke dalam museum, bila diperhatikan langit-langit gedung mirip dengan gedung-gedung bank di Eropa, terutama Bank Swiss, kayak di film-film..hehe. . . Museum BI menyajikan sejarah-sejarah perekonomian Indonesia dari masa ke masa, selain itu juga menyajikan sejarah perdagangan di masa penjajahan dulu, metamorphosis rupiah, hingga pengetahuan akan istilah-istilah ekonomi, dan semua itu telah didukung oleh sistem komputerisasi, namun begitu masuk ke Museum BI tak akan dimintai uang sepeser pun alias G R A T I S.

Selain museum BI, kami juga sempatkan berkunjung ke Museum Wayang, dengan ongkos 1500 perak per orang kita udah akan puas melihat-lihat wayang-wayang nusantara dan berbagai jenis boneka yang berasal dari belahan dunia.

Puas di Kota Tua, kami menuju Blok M dengan Busway, alasan awalnya kami kesana sih karena lama nungguin Bus yang ke Tangerang dari Kota (Patas AC 33). Di Blok M kami sempat untuk melihat-lihat buku-buku murah yang ada di Ground Floor Blok M Square.

FYI: Kata Tantowi Yahya, “Sangat bagus dan patut dipromosikan.” (Tanggapannya tentang Museum BI, yang gue dengar pas gue berpapasan dengan beliau disana.. :))


6. MUSEUM BAHARI

Puasa telah usai dan Lebaran telah menyambut, setelah selesai bersilaturahmi dengan keluarga masing-masing, kini saatnya kami berdua melanjutkan wisata mengelilingi Ibukota dan kali ini tujuan kami ialah Museum Bahari.

Museum Bahari terletak di komplek Pasar Ikan, kurang lebih 15 menit dari kawasan Kota Tua bila kita berjalan kaki. Gue sangat menganjurkan terutama bagi pecinta foto untuk berjalan kaki dari Kota Tua ke Museum Bahari, kenapa? Karena kita bisa menemukan objek-objek foto yang OK, mulai dari Jembatan bersejarah di Kota Intan, galangan VOC dan juga pelabuhan Sunda Kelapa, selain itu bila mengambil cara ini kita bisa juga berpapasan dengan beberapa turis yang juga sedang ber-backpacker ria.

Ongkos masuk museum Bahari Rp 2500, itu sudah termasuk ongkos masuk ke Museum Bahari dan Menara Syah Bandar. Di Menara Syah Bandar, yang dulu berfungsi sebagai menara pengawas kapal yang keluar-masuk di pelabuhan Sunda Kelapa, kita bisa melihat pemandangan kawasan Jakarta paling Utara. Sedangkan di Museum Bahari, yang amat luas dan terdiri dari dua lantai, dipamerkan berbagai macam barang yang berkaitan tentang sejarah maritim di Indonesia, baik saat dan pasca masa kolonial.
Sebenarnya setelah dari Museum Bahari, kami ingin berjalan-jalan di sekitaran Pasar Ikan, tapi sayangnya saat kami kesana bertepatan H+4 Lebaran jadi masih banyak kios toko yang tutup.

NOTE: Untuk Pemprov DKI mohon lebih diperhatikan lagi kebersihan di kawasan Pasar Ikan dan sekitarnya karena disana jadi salah satu tempat favorit para turis baik lokal maupun mancanegara, terutama untuk pelancong asing karena merekalah yang akan menilai langsung keadaan dan kondisi tempat wisata yang kita miliki, bila keadaannya bagus otomatis imej kita juga yang akan terangkat.

7. MUSEUM NASIONAL

Museum Nasinal atau lebih dikenal Museum Gajah menjadi tempat terakhir yang kami kunjungi dalam masa liburan tahun ini.

Museum Nasional tepat berada di depan halte Busway Monumen Nasional (Monas), dengan biaya 5000 rupiah (untuk dewasa). Museum ini memberikan kenyamanan karena dilengkapi fasilitas AC, escalator / lift, dan LCD TV, yang menayangkan festival-festival budaya daerah. Museum Nasional terdiri dari 5 lantai, yang tiap lantainya memiliki tema masing-masing, mulai dari kebudayaan Nusantara, hingga pelbagai macam perhiasan dari dalam maupun luar negeri yang terbuat dari bahan-bahan termasyur.

Satu nilai tambah di museum ini ialah sebagian benda-benda yang terdapat di museum ini pernah dipamerkan di pameran-pameran budaya di seluruh dunia.

NOTES: Untuk sekedar review, menurut gue Museum Bank Indonesia dan Museum Nasional merupakan museum dengan tingkat kenyamanan yang sangat baik, dan dua museum itu bisa dikategorikan sebagai museum terbaik di Ibukota dan juga di Indonesia. Pokoknya gak nyesel dah jalan-jalan di museum ini... ;D

Semoga info-info di atas berguna bagi kalian yang mau jalan-jalan mengelilingi Jakarta.. Selamat Berwisata!!!

Grazie.. Arrivederci!!!

Komentar

Postingan Populer