Catatan Hari Ini
Halo apa kabar kawan semua? Balik lagi di hari Senin, dan sekarang waktunya lagi gue buat menuliskan catatan atas sejarah hidup gue di hari ini.
Gue mulai dari hari Jumat, yang bertepatan dengan hari raya Nyepi. Agenda gue hari itu ialah mengajar teman-teman kelas AG 4 mengenani mata kuliah Psycholinguistics untuk bab Individual Differences. Kesempatan itu sekaligus jadi berkah bagi gue, karena gue bisa dapat makan siang gratis. Hari itu, kita memutuskan belajar di kosan temen di daerah Mannuruki, dan seperti biasa (layaknya Bos) gue dijemput dan diantarkan pula :D. Yang ikut belajar hari itu, hanyalah cewe-cewe atau dengan kata lain gue satu-satunya pria, mereka adalah Miska, Rara, Anthy dan Ani.
Selanjutnya di hari Sabtu kegiatan gue berpusat di kantor a.k.a Redaksi Kompas Makassar. Tepat jam 14.00 WITA kita mulai ngumpul dengan agenda membicarakan masalah Kebun Raya Mini, Kompas Kampus, dan yang pasti agenda Kompas Muda Makassar (Daeng KoDa) di bulan April ini, yaitu “Traffic Marks Cleaning for Better Traffickers”. Kegiatan terakhir ini gue canangkan untuk menjawab tantangan salah seorang redaktur Kompas saat acara Welcoming Party acara akbar INVESTO di Jakarta beberapa waktu lalu. Kami sepakat kegiata itu akan dilakukan setiap hari Minggu pagi di beberapa ruas jalan protocol di Makassar, dan semoga aja sukses sesuai apa yang kami inginkan. Amiiin. Selesai ngumpul-ngumpul di redaksi, gue dan Jiji melanjutkan agenda kita malam itu, yaitu nonton film The Raid . Jujur, ini jadi pengalaman pertama gue nonton di malam Minggu. JUJUR loh ini, sekali lagi J-U-J-U-R. Film berakhir sekitar jam 9, nah untuk pulang kami memutuskan untuk jalan kaki dari Mal Panakukkang menuju kosan. Alhamdulillah, perjalanan berjalan aman dan kami selamat sampai tujuan dalam waktu lebih dari satu jam.
Di hari minggu gue hanya berdiam diri di rumah, dan menyelesaikan satu tulisan untuk ulasan mengenai album baru yang jadi teman hari-hari gue akhir-akhir ini, yakni album dari boyband One Direction yang berjudul Up All Night.
Nah, sekarang kita masuk ke dalam kisah gue di hari ini. Hari ini dimulai dengan sangat indah, saat JUVENTUS sukses ngalahin Inter Milan 2-0 dalam Derby d’Italia. Seperti biasa hari ini gue ke kampus jam 11 siang untuk mata kuliah Pak Nasrum, American Literature After 1900s. Dan setelah dzuhur lanjut lagi mata kuliah Psycholinguistics, dengan materi presentasi berjudul Second Language Learning, yang dibawakan oleh 4 anggota ibu-ibu PKK (Bu Aji a.k.a Kurni, Mitha, Sinar, dan Norma).
Sekitar jam setengah 5, setelah sedikit ngaso di kosan, gue bareng Ajiz menuju gedung UKM LIMA Washilah di Kampus I UIN Alauddin Makassar. Perjalanan kita menuju ke tempat tujuan sedikit terganggu, karena ada demo yang nutup SPBU di daerah Talasalapang, dan itu membuat kita harus melewati jalan yang lumayan muter. Tapi untungnya di depan UIN demo udah selesai, yang tersisa hanya bekas bakaran ban dan kawat-kawat ban, jadi perjalanan kami tidak mendapati hambatan lagi.
Sesampainya di gedung UKM Washilah, yang bentar lagi bakal dirobohin untuk proyek Rumah Sakit Pendidikan UIN, gue ketemu dengan Kak Ani, Windy, dan sang ketua Kak Ciwa. Di ruang mungil itu gue ngumpul-ngumpul sambil ngomongin acara pelantikan pengurus baru besok. Dan ada hal yang membuat agak gimana gitu, saat ketemu junior yang bernanma Windy itu. Awalnya gue kira palingan dia cuma bawel aja, tapi ternyata lagaknya masih kayak bocah. Dalam hati gue bertanya-tanya, masih ada ya anak kuliah yang ABABIL sekaligus ALAY bergabung ada di dalam dirinya. Ngeri juga sih, tapi yang pasti gue KASIAN banget. Sepanjang ada di redaksi dia ceritain pengalamannya tadi siang saat dapet kesempatan foto ama Radity Dika, yang kebetulan dating ke UIN atas undangan UKM Kopma, ke semua orang yang ada di situ. Mendengar gaya ngomong dan gaya ceritanya, gue langsung inget sama adik gue tercinta, ERI. Kok ada ya orang udah berstatus maasiswa kayak Eri pas baru lancar berkomunikasi, yang ngomong mesti didengerin dan gak mau berenti. Sekarang aja Eri udah gak gitu lagi, nah kenapa dia masih begitu. Siapa yang salah? Gue juga gak tahu. Kacau bener dah. Seandainya kalian ketemu orang seperti itu apa yang bakal kalian lakukan? Iya, iya gue tahu kok apa yang bakal lakukan tapi jangan ampe masukin orangnya ke dalam karung dan iket kenceng-kenceng ampe bawelnye ilang. Terlalu parah dan gak berperikeperian kawan...
Udah dulu ya kawan. Besok Tipi kalian akan makin dipenuhi oleh berita-berita demo mahasiswa. Oleh karna itu, jangan heran kalo ada pemberitaan demo anarkis di Makassar yang ampe nutup SPBU ampe ngejarah atau ngerusak fasilitas umum. So, prepare yourself well for news by news !!!
NB: More Than This – nya One Direction menemani gue menulis tulisan ini, ditambah juga pembicaraan gue dengan DIA untuk terlihat lebih DEWASA dihadapan orang-orang.
Komentar
Posting Komentar