Sepenggal Kisah Dari Malino (English Camp)


Di sebuah kelurahan kecil bernama Bonto’tene, yang berjarak sekitar 90 km dari Makassar, gue bersama teman-teman BOHEMIAN Community (BC) menghabiskan tiga hari (27-29 April) untuk melaksanakan English Camp. English Camp kali ini merupakan hasil kerja sama kami bersama HIPMA Gowa Koordinatorat Tinggimoncong. Nah, dengan kerja sama itu sehingga HIPMA Gowa menjadi panitia, yang mengurusi segala macam keperluan English Camp, mulai dari tempat, peserta hingga kebutuhan logistic. Sedangkan, kami dari BC menjadi instruktur, yang mempersiapkan konsep dan susunan acara, serta pembawa materi pembelajaran.

Hari Jumat malam sekitar pukul 19.30 WITA, dengan sebuah mobil minibus dan 2 motor, enam belas tim dari BC baru tiba di lokasi English Camp, yang ternyata saat pagi keesokan harinya kami perhatikan berada di sebuah lembah yang dikelilingi hamparan bukit. Kedatangan kami memang sangatlah terlambat dari jadwal pembukaan acara, namun dengan penuh keramahan gue dan teman-teman BC disambut dengan sangat baik oleh panitia, tokoh lingkungan sekitar, dan para peserta yang ternyata telah siap memulai acara dan masih menunggu kedatangan kami. Seketika kami langsung bersemangat untuk memulai acara pada malam itu, dan sepenuhnya melupakan rasa lelah, dan sebagian juga rasa mabuk selama di perjalanan.

Pukul 20.00 WITA acara pembukaan dimulai dengan adanya sambutan dari Ketua Panitia, Ketua BC, Ketua Umum HIPMA Gowa, Pembina HIPMA Gowa, dan Ketua Dewan Pengurus Perguruan Islam Bonto’tene. Selesai sambutan demi sambutan acara resmi dibuka. Lalu dilanjutkan dengan perkenalan satu per satu panitia dan instruktur kepada para peserta, dan tak lupa pula pembacaan peraturan selama English Camp berlangsung. Dan acara malam itu ditutup dengan placement test buat para peserta. Placemet test ini bertujuan untuk membagi 87 peserta menjadi 4 kelas yang didasari dari interview yang kami lakukan. Berhubung peserta berada di tingkat SMA sederajat, dan 4 orang dari SMP kami hanya interview sekitar pengenalan diri mereka dengan menggunakan bahasa Inggris. Cukup 45 menit bagi kami mewawancarai semua peserta yang hadir malam itu, dan juga telah membagi mereka ke dalam 4 kelas (A, B, C, dan D) sesuai kemampuan dasarnya berbahasa Inggris. Acara malam itu ditutup pukul 23.00 WITA, dan seluruh peserta kembali ke penginapan mereka, sedangkan kami dari BC dipersilahkan makan malam terlebih dahulu sebelum ke penginapan untuk beristirahat.

Malam menjelang tengah malam saat kami tiba di penginapan, berupa sebuah rumah yang terdiri dari 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Disini lah kami menikmati seninya kebersamaan. Merasakan dingin yang menusuk tulang, sehingga mengharuskan kita saling berbagi selimut untuk bisa tidur nyenyak. Di pagi harinya, kami sama-sama juga merasakan air es untuk berwudhu, cuci muka, hingga mandi. Dengan kondisi air yang seperti itu membuat sebagian dari kami memutuskan untuk tidak mandi satu hari penuh. Untung aja suasana dingin disana seakan mendukung keputusan untuk nggak mandi itu, seandainya itu dilakukan di Makassar akan lain cerita dan aromanya. J.

Hari Kedua
                                 

Sabtu, 28 April 2012, menjadi hari yang sangat sangat panjang buat gue dan teman-teman BC. Di hari itu lah semua kegiatan English Camp dilaksanakan, atau dengan kata lain pusat kegiatan kami berlangsung di hari Sabtu. Di mulai dengan pemberian materi pembelajaran, yang dititik beratkan pada grammar dan reading. Pemberian materi ini berlangsung dari jam 08.00 WITA hingga jam 18.00 WITA, yang diselingi juga dengan  vocabulary memorizing test. Di sini lah kita bisa melihat sifat dan perilaku teman-teman peserta yang beragam dalam menerima pembelajaran, ada yang penurut, namun ada juga yang ‘nyolot’. Meski ada sifat yang positif atau pun negatif, sebagai instruktur atau pengajar, kami tak merisaukan itu semua karena semangat yang diperlihatkan oleh semua peserta dalam menerima materi yang kami berikan.


Selesai pemberian keseluruhan materi, setelah para peserta istirahat tepat pukul 20.00 WITA acara kami lanjutkan dengan hiburan. Tiga agenda kami berikan untuk acara hiburan ini; discussion, listening, dan art performance. Ketiga agenda itu dilakukan dengan terlebih dahulu membagi peserta ke dalam 5 kelompok, yang berisi kurang dari 20 orang tiap kelompoknya. Di sini kami melihat lagi antusiasme luar biasa dari keseluruhan peserta, meski mereka lelah, ngantuk atau mungkin juga ada yang kedinginan, namun mereka berhasil membuat malam Minggu yang penuh keceriaan. Discussion yang kami khawatirkan akan sepi peminat, ternyata sangat penuh dengan partisipasi peserta. Meski mereka masih memiliki keterbatasan dalam berbicara bahasa Inggris, itu tak menjadi penghalang mereka untuk saling berargumentasi antar kelompok. Di Listening, mereka kami perdengarkan sebuah lagu dari ONE DIRECTION yang berjudul What Makes You Beautiful, lalu memberikan mereka 10 kata yang harus diisi berdasarkan lyric lagu tersebut. Gue yakin pasti belum ada satu pun dari mereka pernah mendengar lagu itu, namun dengan kerja sama kelompok mereka bisa menyelesaikan tugas itu dengan sangat baik, bahkan ada yang mendapatkan nilai sempurna. Agenda hari Sabtu ditutup dengan penampilan yel-yel dan drama dari tiap kelompok. Dan ini lah momen yang paling amat sangat menghibur dan berkesan untuk menutup hari Sabtu penuh kebersamaan BC dengan para peserta. Seluruh kegiatan di hari Sabtu selesai pada pukul 00.30 WITA, dan setelah itu kita kembali ke rumah penginapan untuk bersitirahat dengan diwarnai perebutan selimut terlebih dahulu.

Hari Penutupan


Minggu pagi yang sangat cerah, kami agendakan untuk berjalan bersama ke air terjun Takapala yang berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi English Camp. Di sepanjang jalan para peserta di persilahkan untuk saling berbicara dengan temannya untuk mempererat pertemenan mereka dan juga melatih mereka melakukan percakapan dengan bahasa Inggris. Perjalanan semakin tak terasa ketika kami tiba di lokasi air terjun yang sangat ampuh untuk ‘mencuci mata’. Selesai berfoto-foto dan menikmati keindahan air terjun, kami kembali ke penginapan untuk mempersiapkan agenda terakhir English Camp ini, yaitu Evaluation Test. Hikmah terbesar dari perjalanan kami ke air terjun adalah mampu membuat kami berkeringat, sehingga ‘memaksa’ kami untuk mandi :D.

Pukul 10.30 WITA, tes evaluasi dimulai. Tes untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris peserta setelah menerima materi-materi yang sudah diberikan di hari Sabtu. Soal evaluasi tes berjumlah 40 nomor yang konsep soalnya diadopsi dari soal UN SMP tahun 2011. Disini terlihat lagi semangat mereka. Meski terlihat cukup kesulitan untuk memahami soal, namun dengan petunjuk yang diberikan para instruktur mereka mampu menyelesaikan soal demi soal dengan cukup baik.


Menjelang  jam 1 siang, dimulai lah acara penutupan sekaligus mengakhiri kebersamaan singkat antara kami dengan para peserta. English Camp resmi ditutup oleh Sekretaris Camat Tinggimoncong, dan dipadankan juga dengan penobatan serta pemberian hadiah bagi tiga peserta terbaik dan juga kelompok terbaik.
Momen kebersamaan yang sangat singkat ini bisa dikatakan sebagai momen terbaik yang sejauh ini dimiliki oleh BOHEMIAN Community sejak terbentuk 2010 lalu. Ingin rasanya kami memperpanjang kebersamaan dengan para peserta dan panitia, dan menikmati lagi suasana pegunungan yang dingin mengelus tubuh, namun apa daya semua itu harus berakhir oleh waktu dan mulai detik ini, hingga nanti Gue, Kahar, Dedi, Hastika, Echa, Norma, Nurvi, Idha, Rian, Diman, Dini, Irma, Anto, Dinda, Ahyar, dan Arif nggak akan bisa melupakan apa yang telah kita alami selama tiga hari di akhir pekan terakhir bulan April 2012.

Rem tene verba sequentur...

                                     

Komentar

Postingan Populer