Analisa Grup C EURO 2012
uefa.com |
Grup C Euro 2012 mempertemukan Spanyol dan Italia dalam satu
grup. Kedua negara yang memiliki liga terbaik di dunia ini merupakan unggulan
teratas untuk melaju ke fase gugur 8 besar. Sedangkan dua tim lainnya, Kroasia
dan Irlandia dianggap belum mampu mencapai level kualitas yang setara dengan
dua tim teratas. Lolosnya Spanyol dan Italia merupakan kenyataan dari prediksi
yang telah ada dan itu juga membuktikan kalau Kroasia dan Irlandia masih perlu
belajar banyak dari perhelatan Euro Polandia-Ukraina, agar kelak mampu menjadi pesaing
utama di turnamen empat tahunan antar negara Eropa selanjutnya.
MATCHDAY 1
Spanyol 1-1 Italia
Republik Irlandia 1-3 Kroasia
Republik Irlandia 1-3 Kroasia
Menarik menyaksikan suguhan ‘final dini’ antara juara Dunia
2010 sekaligus juara bertahan Euro kali ini, Spanyol, melawan juara Dunia 2006,
Italia, sebagai partai pembuka grup C Euro 2012. Pertandingan dua negara ini
sekaligus menjadi pertarungan dua pola permainan yang mendunia, tiki-taka milik Spanyol dan catenaccio ala Italia. Babak pertama
berjalan semenarik prediksi awal. Spanyol tetap menujukkan penguasaan bola yang
sulit ditandingi, sedangkan Italia diluar dugaan menampilkan permainan terbuka
yang berani meladeni permainan ball possession
La Furia Roja. Aktor utama permainan Gli Azzuri adalah Andrea Pirlo. Deep-playmaker Juventus ini berhasil
menjalankan peran sebagai penganggu sekaligus perusak pertahanan Spanyol dari
lapangan tengah. Formasi ‘ajaib’ Vicente Del Bosque tanpa seorang striker
murni, ternyata memudahkan kerja trio defender
Italia Leonardo Bonucci-Daniele De Rossi-Giorgio Chiellini. Permainan Xavi
cs. hanya berpusat di lini tengah dan ketika sampai di kotak penalti Italia,
mereka kesulitan melakukan ujian yang berarti untuk Gianluigi Buffon karena
tidak adanya seorang striker yang mampu menjadi perusak fokus para pemain
belakang Italia. Di sisi Italia, striker Mario Balotelli bermain ngotot dan
berjibaku dengan keempat defender Spanyol.
Namun, usaha itu belum mampu memberikan gol. Istirahat. Spanyol dan Italia
masih dengan skor kaca mata. Di awal babak kedua pola permainan tidak berubah,
Spanyol masih melakukan penguasaan lini tengah dengan tiki-taka dan Italia bermain lebih sabar dengan sesekali melakukan serangan
yang bertumpu pada Mario Balotelli, Antonio Cassano, dan Claudio Marchisio.
Pertengahan babak kedua Cesare Prandelli mengganti Balotelli dengan Antonio Di
Natale. Di Natale hanya butuh 5 menit berada di lapangan untuk mencetak gol
bagi negaranya. Sebuah umpan cantik Pirlo membelah pertahanan Gerrard Pique dan
Sergio Ramos, sehingga tanpa terkawal Di Natale tinggal berhadapan dengan Iker
Casillas. Gol. Italia unggul 1-0. Spanyol langsung bereaksi. Hanya dalam waktu
3 menit, sebuah umpan terobosan David Silva menemukan Cesc Fabregas berdiri
kosong di kotak 16 Italia. Fabregas tanpa kesulitan menjebol gawang Buffon.
Skor kembali imbang 1-1. Lima belas menit terakhir, Del Bosque memasukkan
Fernando Torres. Hasilnya, Torres berhasil menjadi penganggu bagi para pemain
belakang tim Azzurri. Dua peluang emas berhasil dia dapatkan, tapi sayangnya
masih gagal berbuah gol kemenangan. Peluit panjang dibunyikan, Spanyol 1-1
Italia.
Irlandia melawan Kroasia adalah duel tim medioker di grup
ini. Namun, kemenangan sangat diharapkan oleh kedua tim untuk membangkitkan
kepercayaan diri mereka saat menghadapi dua unggulan di grup C, Spanyol dan
Italia. Irlandia mengandalkan pemain senior, macam Damien Duff dan Robbie
Keane, yang telah malang melintang di pentas English Premier League. Sedangkan Kroasia bertumpu pada playmaker Tottenham Hotspurs, Luca
Modric. Pertandingan baru berjalan 3 menit, Kroasia sudah berhasil unggul
melalui sundulan Mario Mandzukic. Selanjutnya, pertadingan berjalan lebih
terbuka, kedua tim saling berbagi serangan. Di menit 19, Irlandia sukses
menyamakan kedudukan melalui Sean St Ledger. Tempo permainan tetap berjalan
seimbang, hingga di penghujung babak pertama penyerang Everton, Nikica Jelavic
sukses mencetak gol kedua ke gawang Shay Given malam itu. Babak pertama, Rep.
Irlandia 1-2 Kroasia. Babak kedua permainan lebih didominasi Kroasia. Untuk
kedua kalinya Mario Mandzukic mencetak gol ke gawang Irlandia ketika babak
kedua baru berjalan 4 menit. Kroasia unggul 3-1. Di sisa waktu babak kedua,
meski sudah unggul Kroasia tetap gencar melancarkan serangan ke jantung
pertahanan Irlandia, dan Irlandia pun ngotot untuk mencetak gol lagi ke gawang
Stipe Pletikosa. Namun, usaha demi usaha itu tidak berhasil mengubah papan
skor. Hasil akhir Irlandia harus puas mengakui keunggulan Kroasia 1-3.
Kroasia mencatat kemenangan perdana di grup ini, sehingga
mereka menduduki puncak klasemen. Sedangkan dua raksasa, Spanyol dan Italia,
yang berbagi poin menguntit di posisi dua dan tiga. Bagi Republik Irlandia,
mereka harus puas menghuni posisi terbawah.
MATCHDAY 2
Italia 1-1 Kroasia
Spanyol 4-0 Republik Irlandia
Spanyol 4-0 Republik Irlandia
Italia mengusung kemenangan perdana di Euro 2012 melawan
Kroasia. Bagi Kroasia sendiri laga ini adalah ajang pembuktian untuk
menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap sebagai pesaing di grup C. Babak
pertama. Italia bermain baik sama ketika di matchday
perdana melawan Spanyol. Italia tetap mengandalkan poros Juventus sebagai
kekuatan utama tim. Enam pemain Sang Kekasih Italia mengisi starting-eleven tim Negeri Pizza. Pirlo sebagai pengatur serangan bermain
sangat efektif. Berkali-kali umpannya membantu para pemain depan Italia untuk
memberikan ancaman ke gawang, namun tidak ada yang berhasil dikonversi menjadi
gol. Slaven Bilic menginstrusikan Luca Modric untuk bermain lebih ke dalam,
alhasil penyerang-penyerang Kroasia kurang mendapat suplai bola dari lini
tengah. Italia mengunci dan menguasai pertandingan. Sepuluh menit menjelang
rehat, sebuah pergerakan Mario Balotelli di sisi kanan pertahanan Kroasia
berbuah tendangan bebas. Dengan tendangan bebas tersebut Pirlo berhasil membawa
Italia unggul. Babak pertama Italia 1-0 Kroasia. Paruh kedua pertandingan,
Kroasia mengubah pola permainan dengan lebih menyerang. Dua gelandang sayap, Darijo
Srna dan Ivan Rakitic menjadi tumpuan serangan Kroasia. Perubahan strategi Modric
dkk. ini membuat Italia tidak bisa mngembangkan permainan seperti di 45 menit
pertama. Bertubi-tubi menyerang, pada menit 72 sebuah umpan dari sisi kanan
pertahanan Italia gagal dijangkau Giorgio Chiellini, dan Mario Mandzukic yang
berdiri di belakang sang defender
dengan dua kali sentuhan berhasil menaklukkan Gigi Buffon. Kroasia menyamakan
kedudukan 1-1. Setelah pertandingan imbang, kedua tim tetap menyerang satu sama
lain guna mencari sebuah gol kemenangan. Akan tetapi, hingga menginjak menit 90
tidak ada lagi gol tercipta. Italia meraih hasil imbang keduanya. Italia 1, Kroasia
1.
Melawan Irlandia seakan menjadi ujian ketajaman lini depan
Spanyol. Untuk pembuktian itu, di pertandingan ini Vicente Del Bosque
memasukkan nama Fernando Torres sebagai starter. Kolaborasi pemain senior-junior
Irlandia tidak bisa menyaingi permainan tiki-taka
Spanyol. Lagi, Irlandia kecolongan di awal babak pertama. Kali ini Fernando
Torres sukses menaklukkan Shay Given dengan sebuah tendangan akurat. Spanyol
unggul cepat 1-0. Sepanjang babak pertama Irlandia tidak mampu berbuat banyak,
tim Matador memaksa mereka untuk fokus bertahan dan hanya bertahan. Dari sekian
banyak peluang yang didapat melalui David Silva, Andres Iniesta, dan Fernando
Torres, Spanyol masih gagal menambah keunggulan. Spanyol 1-0 Irlandia. Di babak
kedua, Spanyol kembali berhasil memanfaatkan kelengahan Irlandia di awal babak,
kali ini giliran David Silva berhasil menceploskan bola dengan tendangan
melengkung yang melewati dua pemain belakang Irlandia. Pertandingan memasuki
menit 70, sekali lagi Torres menunjukkan tajinya sebagai striker kelas wahid
yang pantas mengisi posisi David Villa yang cedera. Sebuah gol kembali Il Nino
ciptakan dengan tendangan terukur memanfaatkan hilangnya konsentrasi duet
pemain belakang Irlandia, John O’Shea dan Richard Dunne. Spanyol 3, Irlandia
nihil gol. Empat menit setelah mencetak gol keduanya, Torres digantikan oleh
Cesc Fabregas. Dan sebuah gol pamungkas diciptakan oleh mantan kapten Arsenal
itu dengan sebuah tendangan dari sudut sempit tujuh menit sebelum babak kedua
usai. Hasil akhir, Irlandia tak mampu memperkecil kedudukan, Spanyol 4-0
Irlandia. La Furia Roja menguasai 66% ball
possession.
Kemenangan besar Spanyol atas Irlandia bermakna ganda.
Spanyol memuncaki grup C dengan poin 4, sama dengan Kroasia di posisi dua, dan
Irlandia menjadi tim pertama yang harus angkat koper dari Polandia-Ukraina
2012. Italia bertahan di peringkat ketiga dengan 2 poin, hasil dari dua kali
imbang.
MATCHDAY 3
Kroasia 0-1 Spanyol
Italia 2-0 Irlandia
Italia 2-0 Irlandia
Kroasia menghadapi Spanyol adalah pertandingan pamungkas
yang sangat menentukan di grup C. Tidak hanya Kroasia dan Spanyol yang menggantungkan
hasilnya di pertandingan ini untuk lolos ke babak delapan besar, namun juga
Italia. Untuk meredam kekuatan lini tengah Spanyol Kroasia memasang lima
gelandang, dan hanya meninggalkan Mario Mandzukic sebagai penyerang tunggal.
Skema Spanyol tidak berubah, tetap dengan 4-5-1. Di babak pertama pertarungan
sengit di lini tengah terjadi, lima gelandang pekerja Kroasia melawan lima
gelandang penuh kreatifitas Spanyol. Spanyol sangat menguasai pertandingan
dengan melakukan beberapa tembakan, namun masih gagal membuahkan gol pembuka.
Kroasia hanya sesekali mampu melakukan serangan balik yang dimulai dari
pergerakan top-scorer mereka, Mario
Mandzukic. Paruh pertama usai, kedudukan tetap imbang tanpa gol. Di babak kedua
jalannya pertandingan pun tidak berubah, penguasaan bola Spanyol melewati angka
60%. Memasuki pertengahan babak kedua, Kroasia mengganti dua pemain bertahannya,
Domogoj Vida dan Daniel Pranjij dengan pemain yang berkarakter menyerang, Nikica
Jelavic dan Ivan Perisic, untuk mencari gol kemenangan. Namun, usaha itu tetap
tak membuahkan hasil. Spanyol tetap menguasai pertandingan meski Fernando
Torres juga telah diparkir setelah digantikan oleh Jesus Navas. Masuknya Jesus
Navas membuat pola serangan Spanyol lebih beragam. Spanyol mengepung pertahanan
Kroasia, bukan hanya dari tengah namun juga melalui sisi lapangan. Sepuluh
menit terakhir menjadi perjudian terakhir Slaven Bilic dengan memasukkan
Eduardo, sehingga otomatis Kroasia bermain dengan tiga penyerang, dan di sisi Spanyol
mereka bermain tanpa satu pun penyerang. Terus dipaksa bertahan akhirnya
pertahanan Kroasia menyerah juga. Adalah Jesus Navas yang berhasil mencatatkan
namanya di papan skor pada menit 88 setelah menerima operan Andres Iniesta.
Spanyol menang 1-0 dan membuat Kroasia harus angkat kaki dari perhelatan Euro
2012.
Giovanni Trapattoni adalah Italiano di balik suksesnya Rep.
Irlandia menjadi salah satu kontestan Euro 2012, dan di pertandingan terakhir
grup C dia dan Irish asuhannya akan
menjadi penentu nasib 22 Italiano lain yang membela panji Gli Azzurri di Euro
2012. Di matchday terakhir ini,
Cesare Prandelli mengubah formasi Italia menjadi 4-4-2 dan juga melakukan
perombakan dalam susunan starting-line up.
Tidak ada nama Balotelli, dan mengembalikan posisi Daniele De Rossi sebagai
gelandang. Sepanjang babak pertama Italia bermain sangat dominan, sedangkan
Irlandia sekali lagi tidak mampu berbuat banyak dengan dominasi penguasaan bola
dari Andrea Pirlo cs. Untuk mengejar gol, berkali-kali Italia melakukan
tendangan ke arah gawang yang membuat Shay Given harus berjibaku menyelamatkan
gawangnya dari predator-predator gol Italia. Hasilnya di menit ke 35, berawal
dari sepak pojok yang dieksekusi Ignazio Abate, Antonio Cassano berhasil
menceploskan gol dengan sundulannya. Meski sempat membentuk mistar gawang namun
jatuhnya bola telah melewati garis gawang. Italia unggul 1-0 hingga paruh
pertama berakhir. Memasuki babak kedua, permainan Italia tidak berubah, satu
demi satu tendangan yang diarahkan ke gawang Irlandia gagal masuk ke dalam jaring
gawang. Menit 74, Mario Balotelli masuk menggantikan Antonio Di Natale. Striker
Manchester City ini menjadi target-man
karena sebelumnya sang pencetak gol, Antonio Cassano sudah terlebih dahulu
duduk di bench dan disubtitusi oleh
Alessandro Diamanti. Dengan lima gelandang, Italia terlihat lebih mobil di
lapangan tengah dengan penguasaan bola yang prima. Pada menit terakhir laga,
sebuah tendangan voli Mario Balotelli bersarang ke gawang Shay Given setelah
memanfaatkan tendangan pojok Andrea Pirlo. Peluit panjang dibunyikan dan Italia
menang dua gol tanpa balas.
Dengan kemenangan yang diraih Spanyol dan Italia di matchday 3, memastikan kedua tim sebagai
wakil grup C di fase delapan besar Euro 2012. Atau dengan kata lain tidak ada
kejutan di grup ini. Klasemen akhir grup C, Spanyol memimpin dengan 7 poin, diikuti Italia dengan 5 poin, Kroasia
4 poin, dan Irlandia nirpoin.
Kontestan Perempat Final: Spanyol dan Italia
Komentar
Posting Komentar