Review Album BELIEVE (Justin Bieber)
BELIEVE Cover (Island Recods) |
Apa yang ada di pikiran kalian bila mendengar nama Justin
Bieber? Seorang ‘baby’ superstar pop?
Sensasi dunia musik masa kini? Atau bocah laki-laki yang menyanyikan lagu cinta
khas anak belasan? Semua anggapan itu tidak ada yang salah ataupun yang seluruhnya
benar. Justin Bieber (JB) melejit di dunia musik dunia setelah mengeluarkan
album MY WORLDS (1.0 & 2.0) dengan
hits single, seperti “One Time” dan “Baby”. Saat itu JB baru menginjak periode pertengahan
di usia belasan. Usianya itu berimbas pada lagu-lagu di dua album perdananya
itu yang lebih menceritakan kisah-kisah cinta monyet. Tapi jangan buru-buru men-judge album terbaru JB, BELIEVE, masih memiliki benang merah
dengan dua album tersebut. Di album terbarunya ini, dia sudah cukup dewasa
untuk keluar dari kisah cinta yang manis semanis lollipop.
BELIEVE album keempat teen-superstar, Justin Bieber, yang dirilis pada 19 Juni 2012 lalu.
Album ini berisi 13 lagu (plus 3 lagu
tambahan untuk edisi Deluxe). Di album
ini JB menunjukkan kedewasaannya dalam bermusik —terlepas dari perubahan vocal
yang telah memasuki masa pubertas. Kedewasaannya tertuang dalam lagu-lagu yang
diciptakannya di album ini. Lagu-lagu di album ini tidak lagi membicarakan percintaan
yang manis dan riang, namun kisah yang penuh dengan pencarian cinta sejati.
Selain mengenai masalah percintaan yang memang menjadi trademark-nya, Bieber juga menarasikan momen kehidupannya dalam
beberapa lagu. Satu lagi, masa pubertas juga memperngaruhi JB dalam membuat lirik-lirik
yang lebih genit dan gombal.
“All Around The World” diplot sebagai track pembuka sekaligus menjadi kali
kedua duo dynamic, JB dan Ludacris, berkolaborasi
setelah mega-hit, “Baby”. Lagu ini bernuansa
lantai dansa yang bertempo cepat dengan dominasi dentuman beat. Hit single di album
ini hadir di track kedua, “Boyfriend”. Mengisahkan
tentang bagaimana pengharapan seorang cowok untuk menjadi boyfriend dari cewek yng ditaksirnya. Eksplorasi vocal yang
dikolaborasikan dengan beat santai
dan petikan gitar di lagu ini, membawa Bieber ke dunia berbeda dibandingkan
dunia musiknya yang sudah cukup melekat di dua album perdananya. Di track
ketiga diisi oleh sebuah lagu yang dijadikan jagoan kedua di BELIEVE, “As Long As You Love Me”. Lagu yang judulnya sama dengan salah
satu hit Backstreet Boys di medio 90-an,
tetap bernuansa lantai dasar dengan latar musik dubstep. Lagu ini pula lah kita bisa mendengar bagaimana JB memuja
perempuan dengan kata-katanya. Tema yang sama juga bisa kita temukan di
track-track selanjutnya, “Take You” dan “Right Here”. Nah, untuk yang tengah jatuh cinta
dengan sahabat terbaiknya, dua lagu JB selanjutnya, “Catching Feeling” dan
“Fall” bisa menggambarkan dengan sangat baik situasi itu. Dengan petikan gitar
yang jauh lebih dominan, dua lagu ini terdengar sangat easy-listening dan cocok jadi lagu pembunuh waktu di kala senggang yang
membosankan menghampiri.
Tema cinta masa-masa remaja hadir di tiga lagu berikutnya;
dimulai dari “Die In Your Arms” yang
menceritakan kegamangan hati karena tidak ingin ditinggalkan sang doi, lalu “Thought
of You” yang mengisahkan bagaimana asmara mampu memambukkan seseorang,
dan “One Love” tentang pencarian satu cinta sejati untuk satu hari yang
terbaik. So sweet, bukan? Hentakan
khas lantai dansa kembali hadir di lagu “Beauty And A Beat”. Hadirnya Nicky
Minaj sebagai teman duet Bieber menyempurnakan nuansa lagu yang bertempo cepat
tersebut. “Be Alright” adalah satu-satunya lagu acoustic yang ada di BELIEVE dan juga lagu acoustic perdana Bieber yang dirilis di
dalam albumnya. Lagu ini sangat mirip dengan lagu lawas nan abadi dari Extreme,
“More Than Words”. Album ini ditutup
dengan sebuah lagu yang berjudul sama dengan judul album, BELIEVE. “Believe” menarasikan perjalanan hidup Bieber,
mulai dari bukan siapa-siapa hingga berada di puncak popularitas seperti saat
ini. Selain itu, dengan lagu ini sang superstar
juga mengapresiasi orang-orang yang ada di sekitarnya yang telah membantu dan
mendukungnya untuk mencapai mimpinya. Lagu ini sangatlah inspiratif. Dua dari tiga
track tambahan di edisi Deluxe, “She Don’t Like The Light” dan
“Maria” menjadi ekspresi Bieber atas paparazzi dan juga kasus yang
sempat menimpanya atas dugaan salah satu fannya jikalau dia tengah hamil dari hasil
hubungannya dengan JB.
Perubahan yang ditampilkan Justin Bieber dalam lagu ini,
baik dari segi vocal, lirik, dan musik, merupakan bukti kedewasaan pribadi dan
juga pengembangan atas apa yang telah dia dapatkan di karya-karyanya terdahulu.
Bila yang sudah terlalu mengenal dan menyukai JB dengan lagu-lagu lamanya,
mungkin kalian harus beradaptasi dulu untuk mengenal JB dengan nuansa baru ini.
Gabungan vocal R&B, dubstep, synthesizer,
dan gitar akustik membuat album ini, dari segi musikalitas, lebih kaya dan kuat
daripada MY WORLDS. Dan untuk
liriknya sendiri, bagi yang menganggap lagu-lagu JB yang lalu sangat
kekanak-kanakan, di album ini hal itu sudah tidak didapatkan lagi . Pemilihan kata-kata yang lebih dewasa
untuk lirik lagu membuat album ini terdengar sangat berkarakter dan membuat
identitas baru bagi Bieber sebagai penyanyi papan atas dunia, meski tetap
bercerita tentang kisah sepasang dua anak manusia.
Hadirnya beberapa penyanyi tamu sebagai rekan kolaborasi,
seperti Ludacris, Big Sean, Drake, dan Nicky Minaj, tidak membuat Bieber berada
dibayang-bayang mereka bahkan kehadiran suara mereka di track album ini semakin memperlihatkan kualitas musikalitas remaja
berusia 18 tahun ini. Dengan album BELIEVE
membuat Justin Bieber berada di jalur yang benar untuk menggeser posisi
Justin Timberlake sebagai penyanyi remaja yang sukses ketika beranjak dewasa
dan menuju posisi puncak sebagai Raja Pop, menggantikan mendiang Michael
Jackson.
“Cause everything
starts from something / But something would be nothing / Nothing if your heart
didn't dream with me / Where would I be, if you didn't believe...” Justin Bieber - Believe
Recommended Tracks:
Boyfriend, Fall, Thought of You, Beauty And A Beat, dan Believe
Komentar
Posting Komentar