Akhir Masa Westlife
westlife |
Siapa yang tidak mengenal Westlife? Boyband asal Irlandia yang
sukses menghipnotis dunia semenjak awal kemunculannya pada 1998, dengan hits single seperti Swear It Again,
Flying Without Wings, dan I Have A Dream. Virus lagu-lagu balada romantis yang disebarkan Shane Filan, Mark Feehily, Kian Egan, dan Nicky Byrne (Brian McFadden keluar di tahun
2004) mulai menjangkiti Indonesia di akhir 90-an hingga awal 2000-an. Mulai
dari anak-anak sampai orang tua mengenal lagu-lagu, macam If I Let You Go dan
My Love. Imbasnya dua konser mereka di periode 2000 dipenuhi ribuan penonton
dan album perdana mereka menjadi album musisi Internasional pertama yang
menyentuh angka penjualan 1 juta kopi di Indonesia. Satu kegagalan Westlife
sepanjang 14 tahun perjalanan karir mereka ialah tidak mampu berjaya di Amerika
Serikat. Meski begitu, hal itu tidaklah cukup menutupi pengaruh mereka sebagai salah
satu raksasa band pop, yang berhasil mencapai penjualan 45 juta kopi dari 12
album, dan 14 hits single No. 1 di
Inggris Raya, hanya kalah dari The Beatles (14) dan Elvis Presley (21).
Di akhir
tahun 2011, Westlife mengumumkan pembubaran mereka setelah 14 tahun berkarir
mewujudkan mimpi mereka di dunia musik. Banyak yang terkejut dengan keputusan
ini, karena hingga saat ini pun Westlife masih tetap di puncak kejayaan, serta
baru saja meraih kesuksesan besar dengan penjualan album dan konser di Timur
Tengah, Cina, Vietnam, dan Afrika Selatan. Keputusan ini mengakibatkan
keluarnya berbagai macam spekulasi mengenai keretakan hubungan antar personil.
Tak lama Fab Four asal Irlandia memberikan
klarifikasi kalau perpisahan mereka ini adalah “keputusan bersama” dan mereka
ingin lebih fokus pada kehidupan dan karir masing-masing.
Dan untuk
memberikan kado perpisahan terbaik bagi jutaan penggemar di seluruh dunia
mereka mengeluarkan album Greatest Hits,
yang berisi singles dan tambahan 4
lagu baru, serta mereka juga melakukan konser perpisahan yang bertajuk Westlife - Farewell Concert. Konser penutupan ini dilakukan mulai 22 Februari –
23 Juni 2012, total ada 41 konser (33 di Eropa dan 8 di Asia), yang dimulai di
MasterCard Center, Beijing dan diakhiri di Croke Park, Dublin. Khusus untuk
konser terakhir di Croke Park disiarkan secara live via satelit di bioskop 11 negara Eropa dan Meksiko, lalu
ditambah juga pertunjukkan tundanya di London, Manchester, Australia, Indonesia,
dan Afrika Selatan. Rata-rata penjualan tiket mencapai lebih dari 90% dari
keseluruhan kapasitas di semua venue konser
dan pertunjukkan di bioskop-bioskop.
Berhubung
Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia yang mendapat kesempatan untuk
menyiarkan konser terakhir Westlife di layar perak, membuat hal ini menjadi
istimewa karena Westlife menganggap Indonesia sebagai satu dari sekian banyak
negara yang memberikan kesan tersendiri selama karir mereka. Pertunjukkan
terbatas ini berlangsung hanya dalam tiga hari 27-29 Juli 2012 di bioskop-bioskop
blitzmegaplex. Kesempatan istimewa ini tentu tidak saya lewatkan. Dengan menyaksikkan
farewell mereka seakan mengingat
kembali masa kecil yang memang diisi oleh lagu-lagu Westlife.
Penayangan
konser di Croke Park diawali dengan keriuhan 85.000 crowd yang memadati stadion terbesar di Irlandia itu. Di sisi
panggung hanya ada spanduk raksasa dengan tulisan “WESTLIFE”. Diawali kehadiran
miniatur kayu keempat personil Westlife yang dililit oleh api, lalu dimulailah
pertunjukkan terakhir tersebut. Dimulai
dengan What About Now, lalu dilengkapi lima belas hits, seperti Safe, Uptown Girl, Mandy, Swear It Again, You Raise
Me Up, dan Flying Without Wings sebagai penutup. Di interval konser mereka
menyajikan medley cover lagu I Got A
Feeling, Don’t Cha, dan Bohemian Rhapsody, yang sukses membakar semangat
puluhan ribu penonton yang hadir langsung di stadion. Sepanjang pertunjukkan
selama 140 menit itu keempat personil Westlife, di usia yang sudah memasuki angka
32, masih sangat prima, baik di atas panggung maupun dalam olah vokal. Selama
pertunjukkan yang berlangsung 2 jam lebih itu, suara mereka tidak sekalipun
berubah dan pergerakan mereka di atas panggung pun tetap atraktif, dengan
tarian dan tak segan menyambangi panggung sisi demi sisi demi menyambut setiap
teriakan histeris fans setia yang hadir di arena. Layaknya sebuah perpisahan,
tak ketinggalan juga setiap personil Westife; Kian Egan, Nicky Byrne,
Mark Feehily, dan Shane Filan memberikan testimoni tentang perjalanan Westlife
dan yang pasti kata-kata perpisahan mereka sebagai sebuah band. Inilah momen
yang paling mengharukan. Ribuan orang meneteskan air mata bersamaan dengan
keempat pria pujaan mereka.
“Croke Park,
ini mustahil. Untuk kalian semua, yang tidak hanya membuat impian empat
laki-laki menjadi kenyataan, lebih dari itu, hanya kalianlah yang membuat
semuanya menjadi mungkin terjadi.” ungkap Nicky
“Inilah
saatnya mengucapkan selamat tinggal. Saat berusia 14 atau 15 tahun di Sligo
kami tidak pernah berpikir bisa ada disini. Ini layaknya sebuah mimpi.” tambah
Kian
“Saya mencoba
melukiskan perasaan ini dengan kata-kata, hanya ucapan terima kasih yang mampu
mewakili, kalian bukanlah sekedar penggemar kami, kalian adalah teman yang
selalu ada di setiap langkah kami.” tambah Mark
“Kami akan
selalu menjadi personil Westlife, akan tetapi kami bukan lagi sebuah band.
Terima kasih. Saya tidak akan melupakan ini.” tutup Shane
Di tengah
kemeriahan, kemegahan, dan keharuan Farewell
Concert, ada satu hal yang menjadi kekurangan ialah ketidak hadiran Brian
McFadden. Mantan personil Westlife yang mengundurkan diri di tahun 2004 ini
memang sempat diisukan menjadi bintang tamu di konser tersebut, namun dengan
tegas keempat anggota Westlife yang tersisa menegaskan bahwa Brian tidak akan
hadir. Mungkin keempat personil Westlife telah merasa klop dengan formasi yang
ada, karena dengan berempat mereka telah menelurkan 7 album. Tetapi, Brian
tidak bisa dipisahkan dari sejarah Westlife karena bersama Brian mereka
menghasilkan 4 album dan 12 hits single nomor
satu di Britania Raya. Untuk itu, tak lupa Kian mengucapkan terima kasih kepada
Brian di konser pamungkas ini.
Berakhirnya Farewell Concert menandakan berakhirnya era
Westlife yang telah berjalan selama 14 tahun. Westlife yang Mei 2012 lalu baru
saja meraih predikat sebagai boyband terbaik di Dunia berdasarkan voting yang
dilakukan MTV, telah menurunkan bendera kejayaan mereka disaat masih berkibar
di puncak. Bagi para penggemarnya, Westlife tidak hanya sebuah boyband yang
menyanyikan lagu-lagu cinta, namun lebih dari itu mereka adalah inspirasi yang
telah menemani setiap momen kehidupan. Kini, Westlife tinggallah sebuah
kenangan dengan 12 album dan 35 single.
Sebuah kenangan emas dari satu Boyband tersukses yang pernah dimiliki Irlandia
dan Britania Raya.
Komentar
Posting Komentar