NOAH: Sahabat Lama Dengan Nuansa Baru
![]() |
NOAH (Facebook page) |
Nilai: 4 / 5
Dua tahun cukup untuk menjadi masa hiatus bagi Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David dari belantika
musik Indonesia. Skandal yang dialami sang maestro, Ariel, membuat NOAH terdiam
sekaligus menjadi titik balik bagi mereka dengan nama baru, album baru, dan
rasa baru.
Hadirnya album instrumental Suara Lainnya dan buku Kisah
Lainnya menjadi tanda keberadaan mereka di tengah masa vakum band yang
dahulu bernama Peterpan ini, sekaligus menjadi pengantar yang sempurna untuk
memasuki era NOAH dengan album perdana, Seperti
Seharusnya. Konsep peluncuran album Seperti
Seharusnya, yang hampir sama dengan album Bintang Di Surga, pemecahan rekor MURI dengan mengadakan launching di 5 negara 2 benua menandakan
sebuah fenomena yang masih erat dimiliki NOAH seperti halnya ketika masih
berpayung Peterpan.
Seperti Seharusnya,
yang diambil dari salah satu frasa dalam lagu Walau Habis Terang, diluncurkan 16 September 2012 bersamaan di
Australia, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Album perdana ini
berisi 10 lagu, terdiri dari 9 lagu baru dan 1 lagu recycle.
Raja Negeriku:
Lagu pembuka dalam album ini menyimpan pesan sebenarnya dari NOAH, yakni
PERUBAHAN. Lirik yang mengandung pesan semangat baru diselingi dengan pidato
Ir. Soekarno dan koor dari 200 tahanan LP Kebon Waru menambah nuansa megah
dalam lagu pertama ini. Dari segi musik, Ariel sebagai sang pencipta seakan
terinspirasi dari kemegahan musik Angels dan Airwaves, yang kaya akan melodi
nan dipadati dengan distorsi gitar, efek suara space, dan gebukan dominan drum pada bagian tom-tom. Jangan
dipungkiri pula bahwa improvisasi suara Ariel lah yang menambah kesan “wah”
pada lagu ini. Sebuah lagu yang sempurna sebagai pembuka kisah baru.
Jika Engkau: Jauh
sebelum album Seperti Seharusnya resmi
diluncurkan lagu ini sudah beredar luas di dunia maya dengan judul Berartinya
Dirimu. Dimulai dengan suara gamelan, lagu ini adalah lagu dengan nuansa musik khas
Peterpan yang ringan dan easy-listening.
Harmonisasi bass dan drum mengalun dominan melatari lirik yang dinyanyikan
Ariel.
Separuh Aku: Hits
single perdana NOAH.Sekaligus menjadi single perdana yang tidak diciptakan Ariel
melainkan oleh David dan Ihsan. Meski terdengar easy-listening, lagu ini merupakan lagu dengan perpaduan nada
terumit yang dimiliki NOAH. Faktor David, yang memiliki cita rasa musik kelas
wahid, menjadi alasan utama dari kekompleksitas lagu ini. Namun, disini kekuatan
yang dimiliki NOAH, mereka masih mampu membawakan lagu ini dengan amat mudah untuk
didengarkan dan dinikmati para sahabat. Buktinya single ini mampu menduduki puncak di semua tangga lagu tanah air.
Hidup Untukmu Mati
Tanpamu: Lagu yang tercipta hasil kolaborasi apik Ariel dan Rian D’Masiv.
Nuansa musik rock menjadi benang merah lagu ini. Musik The Cranberries dan
Nirvana menjadi DNA dari lagu ini. Lirik yang diciptakan oleh Rian memang
tidaklah sesuai dengan nafas NOAH yang penuh perumpamaan dan arti yang
mengambang dalam lirik, akan tetapi hal itu ditutupi dengan keserasian yang ada
antara lirik yang terkesan “telanjang”, tentang kegeraman patah hati, dengan
musik yang gelap. Terpilihnya lagu ini sebagai single kedua dalam lagu ini akan memberikan warna baru bagi NOAH,
warna yang belum didapati saat masih menjadi Peterpan.
Ini Cinta: Lagu ini
mengisahkan ungkapan ketulusan hati dibalut dengan nuansa akustik. Suara Ariel
terdengar tenang di lagu ini, serta pendalaman lirik yang matang membuat lagu
ini seakan menjadi lanjutan dan pengembangan konsep lagu Yang Terdalam yang muncul di album perdana Peterpan, Taman Langit. Satu lagu yang tepat untuk
menemani hati yang sepi.
Terbangun Sendiri:
Salah satu dari dua lagu yang diciptakan Ariel dari balik jeruji besi. Awalnya
lagu ini diciptakan oleh Uki dan Ariel untuk album proyek sampingan Uki,
Astoria. Keputusan yang tepat ialah menyimpan lagu ini untuk NOAH karena dari
segi lirik dan musik lagu ini benar-benar terasa NOAH. Kandungan kata per kata
yang multi tafsir pada lirik dan musik yang penuh dengan perpaduan melodi khas
Lukman dan Uki, menjadikan lagu ini sebagai salah satu lagu paling berkarakter
di album ini. Ariel membawa kembali rasa kesepian yang penuh penantian di lagu
ini.
Sendiri Lagi: Satu-satunya
lagu recycle dari sebuah lagu yang
besar dibawakan oleh Alm. Chrisye. Sebenarnya lagu ini adalah lagu tentang
kegalauan namun dibawakan dengan gentle
oleh NOAH. Mereka tidak perlu membawa nuansa cengeng untuk menyampaikan pesan
kesepian pada lagu ini. Warna yang sama dengan Kisah Cintaku, yang mereka bawakan di album terakhir Peterpan. Lagu
di track 6 ini memiliki potensi menjadi single,
sekaligus mengajarkan band-band pop-melayu untuk membawakan lagu sedih tanpa
mendayu-dayu.
Demi Kita: Satu
lagu bertempo cepat di album Seperti
Seharusnya. Lagu yang mengandung pesan akan pencarian cinta ini kental
dengan nuansa American Pop-Rock.
Suara tinggi Ariel juga menjadi nilai plus di lagu ini karena dia berhasil menyempurnakan
karakter suaranya yang sangat pas dengan berbagai jenis lagu, bertempo lambat
ataupun cepat.
Tak Lagi Sama:
Selain Separuh Aku, ini lagu lainnya
yang diciptakan hasil kolaborasi David dan Ihsan. Lagu syahdu dengan nuansa
muram ini menggambarkan rasa kehilangan. Sekali lagi NOAH membuktikan bahwa
lagu sedih tidak perlu dibawakan dengan musik yang pilu, cukup dengan pendalam
lirik dan keserasian melodi mampu memberikan pesan mendalam pada lagu ini.
Puisi Adinda: Diawali
dengan night ambience, lagu penutup
ini merupakan dua bait puisi yang dilagukan hanya dengan petikan gitar. Lagu yang
manis bukan hanya untuk menutup album, akan tetapi juga untuk mengakhiri hari
di malam nan sunyi.
Secara keseluruhan album ini masih berisi lirik-lirik tentang
cinta dan perubahan, yang pernah ada di Peterpan. Dari segi musik Seperti Seharusnya dipenuhi dengan perpaduan
melodi-melodi gitar dari Lukman dan Uki, permainan drum yang rapih ala Reza, kehadiran
David memberikan efek mayor pada musik NOAH terutama suara-suara khas yang
hadir dari keyboard-nya, serta tak lupa pula permainan Ihsan (additional
player) menjadi partikel pelengkap pada kehadiran kembali NOAH. Bagi sang frontman, Ariel, tidak diragukan lagi
suara sendaunya masih menjadi kekuatan raksasa bagi NOAH. Eksplorasi vokal yang
dilakukan Ariel memberikan nuansa yang berbeda pada lagu-lagu di album ini.
Meski belum terlalu jauh dari pakem Peterpan, setidaknya NOAH sudah mampu
memberikan komposisi musik yang berbeda namun tetap dengan lirik-lirik yang
kuat dan penuh makna. Kevakuman dua tahun terakhir mampu menaikan kualitas
bermusik merek, hal ini ditunjukkan dengan konsep album yang apik. Patut
ditunggu bagaimana kelanjutan kisah NOAH di album-album berikutnya.
Seperti Seharusnya telah
berhasil membawakan kembali sebuah band yang penuh fenomena dan sensasi di belantika
musik Indonesia. Satu-satunya band yang bisa menyaingi keabadian Koes Plus, yang
hadir pada pertengahan abad 20, di hati penikmat musik tanah air. Seperti Seharusnya pula yang menandakan
kembalinya sahabat lama dengan nuansa baru. Welcome
back, NOAH!
Komentar
Posting Komentar