CATATAN HATI: Mengakui Jatuh Cinta
Pernah merasa jatuh cinta tapi nggak kalian akui? Lucu memang.
Banyak orang ketika jatuh cinta atau menemukan seseorang yang mengisi hatinya,
pasti langsung berbagi cerita sana-sini, update
status yang menggambarkan suasana hatinya itu, atau juga ngumpulin
foto-foto si doi.
Tapi, bagaimana rasanya kalo sebenarnya kalian sedang jatuh
cinta tapi diri kalian nggak mau (atau ngga bisa) mengakui perasaan itu?
Nangis? Galau? Eits, jangan dulu! Cobalah sedikit menyelami hati, apa yang
sebenarnya diinginkan olehnya.
Nggak tahu kenapa akhir-akhir gue merasa hal ini. Bukan
karena gue lagi jatuh cinta dengan seseorang yang “baru”. Tidak begitu. Gue
jatuh cinta dengan pacar gue sendiri (selanjutnya istilah “pacar” akan gue ganti
dengan “bidadari hati”). Bidadari yang beberapa waktu terakhir telah berhasil
mengisi hati.
Gue coba menganalisa apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin
karena kali ini perasaan gue sudah terlalu dalam. Mungkin dia sudah berhasil
meyakinkan gue bahwa dia yang terbaik. Mungkin juga cintanya udah mampu
memenuhi relung hati gue, sehingga menyebabkan sesak akut dan gue butuh sesuatu
untuk menjaga cinta itu agar nggak luber dan mubazir. Ya, gue udah kadung cinta
sama doi, brur!
Jujur, gue bukanlah pria yang romantis. Menjadi romantis pun
masih abstrak di pikiran gue. Kata “ROMANTIS” belum terkonsep rapih buat gue.
Gue nggak ngerti bahkan belum tahu pasti untuk menjadi pria romantis, apa yang
mesti gue lakuin ke dia. Apa mesti bikin status sok romantis dan mention dia?
Apa kasih surprise ke dia gitu? Ok,
gue bukan cowok romantis. Meski udah banyak kisah cinta silih berganti datang,
gue masih butuh belajar banyak! Semoga dia memahami.
Sebenarnya perasaan jatuh cinta ini udah berkali-kali, tak
terhitung, telah diungkapkan langsung kepada doi. Namun, rasanya masih ada yang
kurang. Terkadang kepikiran juga untuk mengumumkan kepada khalayak status gue
dan dia. Tapi, nggak pernah terjadi karena saat baru aja terlintas di pikiran,
buru-buru gue hapus niatan itu. Gue bukan pria norak. Bagi gue (dan mungkin dia juga),
kita nggak butuh bercerita banyak tentang kita, biarkan mereka mengetahui
sendiri dengan tanda-tanda yang ada. Terlihat diplomatis memang. Itulah kita!
Hehehe
Seiring berjalannya waktu gue yakin, cinta itu nggak perlu
diakui karena cinta akan mengakui keberadaannya sendiri. Seiring berjalannya
waktu. Banyak cinta yang udah pernah memiliki kisah dalam hati, akan tetapi
yang begini baru terasa ketika kisah itu bersama bidadari hati ini.
Catatan hati ini gue akhiri disini berhubung sayup-sayup shalawat
di Masjid udah terdengar. Ini hari Jumat.
Sekedar memastikan, gue tidak GALAU!
Catatan ini untuk mengakui GUE SEDANG JATUH CINTA! Ya, jatuh cinta dengan MIA
LARALLEZZA! Bila ada yang kesal dan marah dengan keadaan ini. Maaf. Hati dan
Cinta memang takkan pernah bisa diprediksi.
-
November, 9th 2012
11 Siang
11 Siang
Komentar
melting.. melting... wkwkwk
Posting Komentar