Kisah Baksos dan English Camp
Sepulangnya gue dari negeri Paman Sam bulan Oktober kemarin,
otak ini penuh dengan ide-ide kegiatan untuk membagikan sekaligus mengamalkan
ilmu bahasa yang gue punya untuk anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, setelah
kembali lagi berkumpul dengan teman-teman di kampus yang tergabung dalam
BOHEMIAN Community (BC), kami menelurkan dua kegiatan yang Alhamdulillah sukses
kita laksanakan dalam dua bulan terakhir, November dan Desember. Dua kegiatan itu
merupakan kegiatan rutin kami, yakni Bakti Sosial di panti asuhan dan English
Camp di luar Makassar. Here they are!
BAKTI SOSIAL
Bakti sosial kali ini berlangsung di Panti Asuhan Dahlia,
Paccinongan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 15-16 November 2012. Anak
asuh di panti Dahlia berjumlah 40 anak, yang terbagi dalam usia SD dan SMP. Untuk
mengefektifkan materi, maka kami membagi peserta bakti sosial menjadi dua
kelompok, SD dan SMP.
Bagi peserta yang masuk kategori SD, mereka diberikan materi
yang berkisar pada pengenalan kosa kata bahasa Inggris, seperti nama hari,
buah, binatang, dan pekerjaan. Namun, sebelum terlalu jauh melangkah, sebelum
pemberian kosakata tersebut kami mengajarkan mereka terlebih dahulu penyebutan
alphabet dalam bahasa Inggris untuk membantu mereka mengucapkan kata per kata
dari bahasa dunia itu. Untuk mempercepat pemahaman peserta terhadap kosakata
yang diberikan, kami memberikan games
seperti missing letter dan membawakan
materi dengan gambar.
Sedangkn untuk peserta dikelompok SMP, mereka kami mulai
perkenalkan beberapa tenses dasar
dalam bahasa Inggris seperti, Present,
Past, Continous, dan Future.
Materi ini diberikan agar mereka bisa dengan mudah memahami materi yang sama
saat diberikan di sekolahnya masing-masing, serta untuk membantu kemampuan
menulis mereka dalam bahasa Inggris. Selain writing,
kami juga membimbing mereka dalam speaking.
Meski masih dasar, seperti greetings dan
partings, tapi dengan materi itu kami
harap mereka mulai berani untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dan tak
lupa pula kami memberikan permainan untuk menjadi bahan evaluasi belajar mereka
selama dua hari.
Selain memberikan materi dalam bahasa Inggris, karena event
ini memiliki judul “bakti sosial”, kami juga memberikan beberapa barang dan
makanan hasil dari sumbangan teman-teman di kampus. Satu yang pasti, dengan
bakti sosial ini kami dari BC sangat mengharapkan ilmu yang kami hantarkan bisa
bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan Dahlia. Karena kami. seperti baksos lainnya,
sangat kagum dengan semangat yang ditampilkan anak-anak dalam belajar. Meski,
beberapa dari mereka belum pernah memperlajari English sebelumnya, tapi semangatnya itu cukup menutupi
kekurangannya itu.
ENGLISH CAMP
Di sebuah kecamatan bernama Belawa, Kabupaten Wajo Sulawesi
Selatan, yang berjarak kurang lebih 5 jam perjalanan darat dan melewati lima
kabupaten dari Kota Makassar, kami 16 pemuda Boheminian berada selama 4 hari
(22-25 Desember 2012) untuk melaksanakan English
Camp di MAN Wajo.
English Camp diadakan
mulai Minggu, 23/12/2012 hingga Selasa 25/12/2012. Bisa dikatakan antuasiasme
siswa-siswi MAN Wajo untuk mengikuti kegiatan ini sangatlah kurang, dari
sekitar 100-an siswa kelas XI, yang diwajibkan ikut oleh pihak sekolah, hanya
30% atau 30-an siswa yang aktif mengikuti rangkaian acara selama tiga hari. Menurut
pihak sekolah, kurangnya peserta karena kegiatan ini bersamaan dengan
penyelenggaraan Porseni. Namun, kurangnya kuntitas tak menyurutkan kualitas
semangat dan materi yang kami berikan kepada mereka.
Hari Pertama
Setelah English Camp resmi
dibuka pada pukul 9.30 WITA oleh Bu Salmiah, yang mewakili kepala sekolah, kami
mengumpulkan para peserta untuk mengikuti placement
test. Placement test ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berbahasa Inggris tiap
individu dengan melakukan tanya jawab satu per satu kepada peserta. Setelah
melakukan wawancara singkat kami membagi para peserta sesuai dengan kemampuan
dasarnya itu ke dalam dua kelas, yang disesuaikan dengan kemampuan peserta.
Ba’da Dzuhur materi pertama, Grammar, kami hantarkan. Sebagai permulaan materi awal ini
merupakan tiga tenses dasar, Present, Past, dan Future. Beberapa peserta terlihat sudah mengenal ketiga tenses ini, sehingga kita para pemateri
hanya tinggal memantapkan dan mendalami apa yang belum mereka dapatkan di jam
sekolah, seperti bentuk negatif dan pertanyaan dari tenses tersebut. Selesai materi pertama, kami mempersilahkan
peserta untuk istirahat Shalat Ashar, setelah itu dilanjutkan lagi materi,
yaitu Conversation. Dalam materi ini,
instruktur membagi kelompok kecil di dalam kelas, lalu membimbing para peserta
untuk membuat percakapan mereka sendiri dan mendemostrasikannya di depan kelas.
Meski awalnya malu-malu tapi mereka terlihat antusias untuk memperagakan
dialognya dengan pasangannya. Dan di akhir setiap materi peserta diberikan
setidaknya 15 kosakata sebagai password mereka
untuk meninggalkan atau mengikuti kelas selanjutnya.
Kegiatan dijeda sejenak untuk shalat Maghrib, dan beberapa
peserta mempersiapkan diri untuk bersenang-senang di kegiatan malam. Agenda
malam dimulai pukul 19.30 WITA, saat langit cerah menyelimuti Belawa, dan
diadakan di aula sekolah. Listening menjadi
agenda pertama di malam itu. Setiap peserta diberikan satu lembar kertas yang
berisi lirik lagu, yang telah dihilangkan 10 kata untuk diisi oleh keseluruhan
peserta. Lagu malam pertama ialah Good
Time yang dinyanyikan duet oleh Owl City dan Carly Rae Jepsen. Peserta
diberikan kesempatan untuk mendengar lagu sebanyak empat kali, lalu maju ke
depan untuk mengisi 10 kata yang dihilangkan.
Usai berdendang dengan Good
Time, diadakan debat dalam kelompok besar. Keseluruhan peserta dibagi dalam
empat kelompok, yang terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok dibimbing oleh dua
instruktur untuk membantu mereka memahami motion
(The Using of Social Media for Students)
dan menyusun kata-kata untuk berargumen dalam bahasa Inggris. Meski diawal
kurang yakin karena keterbatasan kemampuan bahasa Inggris para peserta sangat
bersemangat untuk saling menyanggah dan mempertahankan pendapat satu sama lain.
Debat ditutup dengan pemaparan kesimpulan pendapat dari tiap kelompok yang
dibawakan oleh salah satu pembimbing dari instrukutur. 23.00 WITA usailah hari
pertama.
Hari Kedua
Materi hari kedua lebih padat dibanding hari pertama.
Dimulai dari jam 8.30 WITA dan berakhir 17.30 WITA. Ada 4 materi yang
diberikan, mulai dari Grammar
(Conditional Clause), Reading Comprehension, Debate 101, dan Grammar (Passive Voice), serta 15
kosakata yang harus dihafal di tiap materi. Dengan sebagian besar peserta ialah
perempuan, mereka terlihat sangat antusias dibandingkan siswa laki-laki. Dalam
kelas Debate 101 sekali lagi para
peserta menunjukkan antusiasmenya dalam menyampaikan pendapat dan argumentasi
tentang poliandri, yang dijadikan contoh
motion. Perdebatan panjang yang terjadi tidak kalah dengan apa yang terjadi
di malam sebelumnya. Sehabis kelas berakhir, para peserta daan instruktur
laki-laki menyempatkan diri untuk bertanding futsal, yang bertujuan untuk
mempererat kebersamaan.
Agenda malam dimulai kembali dengan Listening. Kali ini lagu dari Train yang berjudul Drive By dijadikan bahan latihan peserta.
Dalam lagu kedua ini, terlihat peningkatan kemampuan mendengar peserta, dengan
kata yang benar 7 dari keseluruhan 10 soal. Usai Listening, acara selanjutnya ialah Art Performance. Dengan membagi para peserta ke dalam 4 kelompok,
yang juga dibimbing oleh dua atau tiga instruktur di tiap kelompok, mereka
diharuskan menampilkan empat jenis penampilan, dimulai dari Yel-yel, Peragaan
Iklan, Meniru tokoh idola, dan pementasan Drama. Dengan waktu yang sangat
terbatas, seluruh kelompok berhasil menampilkan penampilan yang sangat
menghibur. Menjelang tengah malam, hari kedua berakhir.
Hari Terakhir
Di hari terakhir hanya menyisakan tes evaluasi dan
penutupan. Tes evaluasi diikuti oleh hampir seluruh peserta. Dengan 30 soal
yang diberikan, yang merangkum enam materi yang telah diberikan beberapa
peserta mendapat nilai yang memuaskan dan sisanya masih sangat kurang. Nilai
tertinggi yang dicapai peserta ialah 86 dan yang terendah 50. Acara penutupan
disisipi pengumuman pemenang penampilan seni semalam dan awards bagi para instruktur. Dan memasuki jam makan siang, English Camp di MAN Wajo Belawa resmi
ditutup. Kami para instruktur kembali lagi ke Makassar, kembali kuliah dan
rutinitas harian lainnya.
Itulah dua acara BC di akhir tahun. Dua acara tersebut kami
lakukan tanpa memungut biaya ataupun pamrih lainnya. Kami hanya ingin berbagi
ilmu yang kami miliki, dan biarlah Allah yang membayar semuanya. Selain itu,
kami percaya dengan keikhlasan itu akan hadir rejeki yang tak terduga. Dan, itu
terbukti. Tanpa kami harapkan sebelunya dalam English Camp kemarin pihak sekolah sangat memanjakan kami dengan
sajian makanannya, mulai dari sarapan, makan siang, makan malam, hingga cemilan
di setiap agenda malam. Bagi kami itu sudah lebih dari cukup karena sebagai
mahasiswa makan makanan selain indomie telor adalah anugerah yang terindah.
Hehehe.
Sampai jumpa lagi di agenda BOHEMIAN Community lainnya. Cheers!
Komentar
Posting Komentar