Merasakan Kenyamanan Hidup di Fort Collins



Lanskap kota Fort Collins (fcgov.com)
Mendengar kota dengan predikat kota terbaik untuk hidup di Amerika Serikat, sungguh akan membuat penasaran. Apalagi, kita di Indonesia sangat sulit merasakan kenyaman untuk tinggal di kota besar, yang di Amerika Serikat disebut ‘city’. Ditambah dengan segala pemberitaan media dan penampilan di film-film yang memperlihatkan aksi-aksi kejahatan di AS, sehingga dengan mudahnya kita akan men-cap Negeri Paman Sam sebagai negara yang tidak aman dan jauh dari kata nyaman untuk hidup. Namun, hal itu tidaklah berlaku di satu kota Amerika Serikat bernama Fort Collins (FoCo).

Fort Collins merupakan satu kota yang dahulunya bekas kamp militer. Dan sebagai bentuk penghormatan, nama kota ini diambil dari nama seorang pemimpin pasukan kavaleri tentara yang sempat bertugas di sana, Letnan Kolonel Williams O. Collins. Kota ini berdiri pada tahun 1873. Kini, kota itu tak ubahnya sebuah kota kampus karena hampir seluruh lokasi-lokasi penting di kota ini masuk dalam bagian Colorado State University (CSU). CSU berhasil menyulap daerah FoCo yang gersang dan sulit ditumbuhi tanaman, menjadi kota hijau. Kehijauannya itu telah diakui dengan meraih penghargaan 2012 Tree City USA.

Kehadiran CSU, yang dipenuhi orang-orang terpelajar yang tidak segan untuk mengabdikan ilmu-ilmunya dalam penemuan-penemuan untuk kemajuan kehidupan kota, menjadi salah satu faktor penting atas ditetapkannya FoCo sebagai kota terbaik untuk hidup di Amerika Serikat pada tahun 2006 versi majalah Money, serta di tahun 2008 dan 2010 menduduki posisi 2 dan 6.  Bahkan menurut majalah Forbes pada November 2008, FoCo juga berada di urutan 10 dalam daftar kota dengan tingkat pendidikan terbaik di Amerika. Selain faktor CSU, ada beberapa faktor lainnya yang saya rasakan selama menikmati kehidupan di Fort Collins yang berperan penting atas predikat tersebut, diantaranya demografi, penghargaan atas kemerdekaan penganut kepercayaan, dan peran aktif pemerintah lokal untuk menciptakan fasilitas-fasilitas publik yang baik.

Faktor pertama ialah demografi. Meskipun telah disebutkan di atas kalau awalnya FoCo merupakan kota yang gersang, sesungguhnya kota ini berada langsung di kaki gunung Rocky, yang amat terkenal itu. Ketinggian kota pun mencapai 5,000 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, tidak heran apabila iklim di FoCo sangatlah aneh dibandingkan kota-kota lain. Contohnya, di bulan Agustus 2012 lalu, ketika di seluruh kota di Amerika mengalami puncak musim panas, temperature di FoCo sempat hanya 9o celcius. Gunung Rocky menciptakan aktifitas-aktifitas luar ruangan yang bermanfaat bagi warga kota, seperti hiking dan rock climbing. Pemandangannya pun tak bisa dipungkiri indahnya. Di kampus CSU pun langsung dilatari perbukitan-perbukitan yang takkan pernah bosan dipandang.
Pemandangan Bukit A dari CSU (fcgov.com)
Menghargai kemerdekaan memiliki kepercayaan adalah faktor lain dari kenyaman hidup di kota terpada keempat di Negara Bagian Colorado ini. Meski AS menganut liberalisme, yang mengutamakan kebebasan dalam hal apapun, akan tetapi di sebagian besar kota di AS, sentimen-sentimen buruk sering dialami bagi beberapa pemeluk agama tertentu. Penduduk FoCo sangat menghargai perbedaan keyakinan individu. Salah satu contoh, meski pemeluk Islam di sana tidak lebih dari ratusan orang mereka kini bisa membangun sebuah mesjid yang berlokasi di West Lake Street. Bahkan yang lebih hebatnya lagi di CSU, terdapat sebuah musholla (berukuran 2x3 meter) untuk melaksanakan sholat bagi para mahasiswa di tengah jam kuliah yang padat. Untuk keyakinan yang kontroversial seperti sekte persaudaraan Freemason, FoCo juga memiliki tempat ibadah bagi mereka yang disebut Mason Temple. Ini bukti bahwa di kota ini tidak terdapat diskriminasi bagi pemeluk kepercayaan apapun.

Faktor yang terpenting ialah peran serta pemerintah lokal. Pemerintah lokal FoCo sangat berperan aktif untuk menyediakan kenyamanan bagi para penduduknya. Pemerintah menyediakan taman-taman kota yang luas totalnya mencapai 300 hektar. Salah satu taman kota terfavorit ialah ‘City Park’. Taman kota terbesar di FoCo ini memiliki fasilitas lahan terbuka untuk permainan-permainan luar ruangan, tempat berkumpul dan rekreasi keluarga, danau yang dilengkapi dengan kehadiran puluhan bebek dan angsa, serta jalur khusus untuk jogging. Taman kota Fort Collins berhasil menggantikan posisi Mall sebagai tempat rekreasi favorit keluarga. Di bulan September 2012 lalu, ‘City Park’ Fort Collins merayakan 100 tahun kehadirannya, dengan kehadiran kembang api. Fasilitas lahan terbuka yang sangat memadai itu berimbas pada gaya hidup penduduk setempat. Penduduk FoCo gemar berjalan kaki dan bersepeda. Alhasil, ketika obesitas menjadi salah satu isu besar di AS dewasa ini, FoCo di anugerahi penghargaan oleh ‘Gallup dan Healtways’ pada tahun 2012 sebagai area metro terkurus ketiga di AS.  Dan, untuk penggemar sepeda di setiap akhir musim panas, FoCo memiliki event bernama Tour de Fat. Tour de Fat merupakan event karnaval sepeda tahunan dan pada penyelenggaraan 2012 peserta yang ikut serta mencapai 21,000.
Suasana Tour de Fat (coloradoan.com)
Tak adil rasanya bila hanya tersedia lahan terbuka, maka FoCo juga memiliki Downtown, satu zona kota yang menjadi tempat hangout favorit bagi berbagai kalangan dan generasi usia. Daya tarik Downtown FoCo ialah acara hiburan kesenian seperti festival musik dan tarian, serta berbagai macam restoran yang menyediakan berbagai macam santapan. Hal itu lah yang membawa Downtown FoCo meraih prestasi 2012 Top Downtown in the Country versi ‘Livability.com’. Bagi para pencinta bir, FoCo juga menjadi salah satu dari sepuluh tempat terbaik bagi para pemburu bir menurut daftar ‘Yahoo! Travel.com’ yang dirilis pada Juli 2012.

Empat faktor di atas telah membuat kota yang berjarak 1,5 jam dengan mobil dari Denver (ibukota Negara Bagian Colorado) ini, menjadi satu kota yang nyaman untuk hidup. Kedisiplinan masyarakatnya pun ditunjukkan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam berkendara dengan berhasil meraih posisi pertama pengendara teraman di AS versi ‘Allstate Insurance Compay’ pada 2011. Majalah ’Business Week’ tak mau kalah dengan memasukkan FoCo sebagai tempat terbaik untuk membesarkan anak dan ‘CBS Money Watch’ mencantumkan FoCo dalam daftar 10 tempat terbaik untuk menikmati masa pensiun.

Inilah Fort Collins, satu kota yang berhasil mengubah stereotype saya terhadap kehidupan di AS. Di tengah hegemoni kota metropolitan di Negeri Paman Sam dengan teknologi mutakhir dan gedung pencakar langit, ternyata masih ada kota yang menawarkan kedamaian untuk menikmati hidup sebagai makhluk sosial. Semoga, Indonesia pun memiliki Fort Collins-nya sendiri agar manusia Indonesia bisa merasakan kehidupan kota yang nyaman dan sehat.

Komentar

Postingan Populer