Mengapa Independiente Terdegradasi?

Skuad Independiente musim 2012/13. (clubindependiente.com)
Hari ini sepakbola Argentina tengah berduka. Bukan karena wafatnya salah satu bintang atau legenda sepakbola mereka. Melainkan, degradasi yang dialami Independiente. Bagi publik sepakbola negeri Amerika Latin tersebut, terperosoknya Independiente ke Primera B Nacional musim depan merupakan bencana besar bagi liga Argentina yang telah berlangsung sejak 1931 karena bersama Boca Juniors, “La Rojo” merupakan dua tim besar yang belum pernah terdegradasi dari Primera Division. Di samping itu, Independiente merupakan tim yang tersukses di pergelaran Copa Libertadores dengan 7 trofi. Serta, mereka adalah tim dengan gelar liga terbanyak ketiga di panggung domestik sepakbola Argentina, 14 gelar, hanya kalah dari River Plate (33 gelar) dan Boca Juniors (24).

Sebuah gol Andrea Correa di menit 59 memastikan kemenangan San Lorenzo, sekaligus menguraikan air mata bagi para supporter “Red Devils” yang menyaksikan pertandingan tersebut di Estadio Libertadore de America. Inilah satu dari sekian momen bersejarah bagi Independiente karena Correa berhasil mengusir mereka dari Primera Division untuk pertama kalinya dalam 104 tahun klub berdiri.

Klasemen Sementara Trofeo Final Argentina 2012/13 (per 16 Juni 2013)
#
team
G
W
D
L
goals
points
1
17
11
2
4
37:20
35
2
17
9
5
3
24:16
32
3
18
8
7
3
24:14
31
4
16
7
8
1
19:9
29
5
17
7
6
4
22:15
27
6
17
7
6
4
25:20
27
7
18
7
5
6
30:25
26
8
17
7
5
5
21:21
26
9
17
6
5
6
20:17
23
10
17
5
8
4
20:18
23
11
18
4
10
4
13:12
22
12
18
5
6
7
15:16
21
13
18
6
3
9
20:27
21
14
17
5
5
7
15:19
20
15
18
5
4
9
19:29
19
16
17
3
7
7
15:18
16
17
17
3
7
7
12:18
16
18
17
3
7
7
16:27
16
19
18
3
6
9
12:21
15
20
17
2
8
7
11:28
14

Bagi sebagian besar kalangan, tentu sangat heran dan tidak menyangka bila melihat klasemen sementara Trofeo Final di atas. Dengan menyisakan satu partai, Independiente ‘sebenarnya’ bermukin di urutan 12, atau di papan tengah papan klasemen, jauh lebih baik dari Boca Juniors yang ada di dasar klasemen. Namun, inilah yang membedakan Primera Division Argentina dengan liga-liga lain di dunia. Penentuan degradasi mereka bukanlah berdasarkan klasemen di musim yang tengah berjalan, namun ditentukan dari tiga musim yang telah dijalani oleh sebuah klub. Mengerti? Oke, berikut inilah penjelasannya.

Setiap musimnya liga Argentina dibagi oleh dua bagian. Pertama, Trofeo Inicial yang berjalan dari Agustus sampai Desember. Lalu, di bulan Februari sampai Juni ada Trofeo Final. Setiap “trofeo” memiliki juara, apabila kedua “trofeo” dijuarai oleh dua tim berbeda, maka untuk menentukan juara liga harus diadakan laga Super Final. Sedangkan untuk penentuan tim yang turun kasta digunakanlah sistem nilai rata-rata. Jadi, setiap tim akan dihitung rata-rata nilainya sepanjang 3 musim terakhir, dengan total 114 pertandingan. Dua tim dengan nilai rata-rata terendah akan otomatis degradasi, serta tim di peringkat 18 dari nilai rata-rata akan melakukan “play off” dengan tim di urutan 17 dan penghuni posisi 3-4 di Primera B. Di sinilah bisa dilihat mengapa Independiente harus terjerembap di jurang degradasi untuk pertama kalinya dalam sejarah tim.

Klasemen Primera Divisi Argentina berdasarkan nilai rata-rata 3 musim (per 16 Juni 2013)

Pos
Team
2012–13
Pts
Total
Pts
Total
Pld
Avg
Relegation
1
82
64
57
203
112
1.813
2
61
61
36
1.694
3
63
55
63
181
111
1.631
4
57
62
57
176
112
1.571
5
53
76
47
176
112
1.571
6
55
58
113
75
1.507
7
69
50
44
163
112
1.455
8
42
48
71
161
112
1.438
9
52
50
56
158
112
1.411
10
47
60
45
152
113
1.345
11
63
38
47
148
112
1.321
12
47
44
57
148
113
1.31
13
51
54
41
146
112
1.304
14
50
63
34
147
113
1.301
15
46
46
36
1.278
16
50
43
93
74
1.257
17
48
43
91
75
1.213
18
54
49
34
137
113
1.212
19
43
47
38
128
113
1.133
20
Unión (R)
50
23
73
74
0.986

Sistem degradasi ini pertama kali diterapkan pada musim 1983. Racing dan Nueva Chicago menjadi dua tim pertama yang merasakan kejamnya sistem ini.

Konsep ini tentu bukan tanpa kontroversi. Sentimen negatif hadir karena penggunaan nilai rata-rata dalam tiga musim terakhir dianggap tidak adil bagi tim yang seharusnya degradasi berdasarkan klasemen liga yang tengah berlangsung. Akan tetapi, sisi positifnya ialah seluruh pertandingan di Primera Division Argentina akan dianggap penting, terutama untuk menghindari jurang degradasi. Tidak akan ada peluang untuk “main mata” yang disebabkan pertandingan dianggap sudah tidak penting lagi bagi tim, yang telah lolos dari zona degradasi maupun tim yang telah memastikan gelar juara.

Jejak Independiente di musim ini seakan mengikuti langkah River Plate yang sempat bermain di Primera B musim lalu. Kini, Liga Argentina hanya memiliki Boca Juniors yang belum pernah sekalipun merasakan duka turun kasra. Bencana Independiente ini seakan menjadi refleksi kemerataan kekuatan di sepakbola Argentina. Tidak ada lagi dominasi yang didasari latar belakang historis, yang ada hanya kestabilan performa dengan hasil akhir nan manis.

Publik Argentina hanya tinggal berharap mereka bisa menyaksikan lagi laga klub yang telah menelurkan bintang-bintang macam Esteban Cambiasso  dan Sergio Aguero ini, di pentas terakbar liga Argentina dua musim mendatang.

Buena suerte, La Diablo! Selamat berjuang, Setan Merah!


Komentar

Postingan Populer