Review BACKSTREET BOYS - In A World Like This: Perayaan 20 Tahun Legenda Pop
In A World Like This Album Cover (mstarz.com) |
Menginjak masa dua puluh dalam
karier, bukanlah waktu yang singkat dan tanpa cerita yang berkesan. Dari sebuah
mimpi lima pemuda asal Orlando, lalu melanglang buana ke Eropa sebelum meraih
popularitas di tanah asal, Amerika Serikat, kembali ke AS meraih popularitas
mendunia, memilih vakum, ditinggal salah satu personil, hingga dianggap telah
menemui akhir. Begitulah sekumpulan kisah perjalanan Backstreet Boys (BSB) sejak
mereka memulai petualangan di dunia musik pada 1993. Penobatan Hollywood Walk of Fame April lalu seakan
menjadi titik balik mereka untuk berusaha kembali masa emas seperti di awal millennium 2000, dan
itu coba direalisasikan dengan hadirnya album studio kedelapan, In A World Like This.
Tahun lalu, 2012, seakan menjadi
kelahiran kembali BSB. Kembalinya Kevin Richardson, setelah enam tahun
hengkang, melengkapi formasi kuintet boyband
yang memiliki karya fenomenal, macam “As Long As You Love Me” dan “I Want
It That Way”. Sebelumnya, Nick Carter, A.J. McLean, Bryan Littrell, dan Howie
Dorough memutuskan bergabung bersama New Kids On The Block membentuk mega grup,
NKOTBSB. Namun, seiring minimnya karya baru mega grup tersebut kurang mendapat
respon pasar. Natal 2012 merupakan kelahiran kembali BSB, sebuah lagu tematik
berjudul “It’s Christmas Time Again” mereka luncurkan dan berhasil memuncaki
chart Billboard Holiday Digital Songs.
In A World Like This bermaterikan 12 lagu dengan mengangkat “In A
World Like This” sebagai jagoan. Lagu tersebut merupakan hasil kolaborasi BSB
dengan pencipta lagu/produser Max Martin, yang notabene merupakan orang paling
berjasa di balik meledaknya “I Want It That Way” dari album Millenium. Album ini dikerjakan di
London, Inggris, setahun silam dengan bantuan Martin Terefe sebagai produser.
Dalam proses pembuatannya Nick cs. menyewa sebuah rumah di London demi
mengumpulkan dan menyatukan kreativitas mereka, cara serupa yng mereka lakukan
ketika mengerjakan album Millenium (1999)
yang terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia. Alhasil, mereka berhasil
menciptakan 22 lagu, dengan memasukkan 12 lagu di album, serta empat lagu
lainnya diberikan sebagai bonus track di
berbagai versi penjualan dan satu lagu lain akan dijadikan tema film
self-dokumenter mereka di awal 2014.
Single “In A World Like This” didapuk sebagai pembuka karya
perayaan dua dekade kuintet tersebut. Nuansa kental BSB langsung terasa ketika
mendengar ritme gitar akustik di intro. Lagu
ini terdengar sangat segar dan radio-friendly
dengan tempo sedang yang dibalut
hentakan dubstep dan lirik penuh
arti. Hal yang menarik dari lagu ini bisa terlihat di video klipnya, yang
membawa pesan persamaan kesempatan menikah. Satu lagu yang patut dikatakan
sebagai single terbaik mereka dalam
beberapa tahun terakhir.
“Permanent Stain” menjadi pertanda
bahwa Brian dan kolega dapat dinamis mengikuti perkembangan musik masa kini.
Lagu bergenre power-pop ini terdengar sangat up-to-date dengan memiliki akar menyerupai lagu-lagu boyband saat ini, seperti One Direction
dan The Wanted. Tempo cepat, lirik ringan, musik easy-listening, dan harmonisasi vokal apik merupakan
formula-formula yang dirangkum di lagu ini. Track 3 diisi “Breathe” yang
bernuansa ballad. Suara berat Kevin dan A.J. yang mengisi verse menambah nuansa penuh perasaan lagu ini. Kita takkan mampu
bernafas bila hati kehilangan seseorang yang dicintai selama ini, begitulah
inti dari lagu penyentuh hati ini.
Selanjutnya, kita akan mendengar
lagu paling sederhana di album ini, “Madeleine”. Hanya diiringi gitar akustik dengan
ritme ala summer acoustic, tidak
membuat lagu ini terkesan murahan. Bahkan, dalam lagu ini tersirat lirik yang
menceritakan perlawanan terhadap bullying.
Kehidupan sebagai orang tua yang telah dialami sebagian besar personil
merupakan landasan dasar atas terciptanya “Show ‘Em (What You’re Made Of)”. Inilah
salah satu lagu di album ini yang
memiliki rasa pop-rock khas BSB. “Make Believe” memiliki nuansa electro dengan tempo sedang. Dentuman drum
elektrik mengalun mengawal tempo mengajak kita untuk selalu percaya pada komitmen
yang dibuat dalam suatu hubungan.
Intro track 7 bertitel “Try” akan
mengingatkan kita kembali pada ritme gitar akustik legendaris “More Than
Words”-nya Extreme. Warna blues sangat kental di lagu ini. Eksplorasi vokal
yang dilakukan A.J. di verse,
disempurnakan dengan harmonisasi vokal keempat punggawa lain di chorus. Track ini memperlihatkan
kedewasaan teknik vokal yang sangat kentara. Setelah dibawa dalam nuansa yang
mendayu, kita akan merasakan kembali nuansa kegembiraan di “Trust Me”. Bergenre
funk membuat lagu ini membawa warna
baru bagi BSB, tidak diragukan pula lagu ini mampu mengajak kita untuk
bergoyang dengan menikmati alur harmoni nan elok. “Love Somebody” menyajikan
tempo sedang dengan irama dance-pop. Satu
lagu catchy yang membawa warna BSB
sebagai sebuah band.
“One Phone Call” akan membawa
kita kembali pada suasana ballad yang menyentuh hati. Suara piano memaniskan
nuansa lagu ini, walaupun rasa kelam sangat menyatu dalam track yang
mengisahkan penyesalan karena telah mengecewakan sang pujaan hati. I'm gonna leave my message at the tone /
Begging pretty baby please come home /
Cause you're my one / Always be
my one phone call.
Distorsi
gitar memulai “Feels Like Home” yang merupakan lagu dengan genre power-pop,
yang sangat dikenali formulanya oleh para die-heart
fans kuintet ini. Selain sebagai track yang catchy dan berpotensi sebagai single,
lagu ini juga mengajari kita Geografi karena ada 17 kota besar dunia yang
disebut dalam lagu yang menjadikan Nick dan A.J sebagai lead vocalist. Inilah salah satu lagu terbaik di album In A World Like This.
Sebagai
penutup sebuah perayaan, “Soldier” dipilih sebagai penurun tirai pertunjukkan. Padu
padan beat dan synthesizer, serta
lirik metafora menjadi sinyal modernisasi BSB yang (masih) tak lekang oleh
waktu dan tetap memiliki energi untuk bersaing dengan teen idols masa kini.
Secara keseluruhan album ini menunjukkan bahwa BSB
belumlah habis, semangat mereka masih terlampau membumbung tinggi untuk terus
menginspirasi para penggemrnya dan juga berusaha menjaring penggemar-penggemar
baru. Di samping modernisasi dan pembaruan nuansa lagu dan nada, mereka tidak
pula melupakan formula-formula trademark
seperti yang terdengar di “In A World Like This” dan “Feels Like Home”.
Sedangkan, “Permanent Stain”, “Madeleine”, dan “Trust Me” merupakan nafas-nafas
pembaruan yang disajikan Nick, A.J., Howie, Kevin, dan Brian bagi perubahan era
yang telah mereka lalui dan alami bersama. Dengan lagu-lagu fresh nan easy-listening, serta sebagian
besar track sangat memungkinkan
menjadi hit radio, menjadikan In A World Like This sebagai harapan
terakhir BSB untuk kembali meraih kejayaan. Bila tetap gagal, mungkin saatnya
bagi kuintet tersebut untuk berpikir merilis The Hits: Chapter Two.
Tanpa mengecilkan album-album sebelumnya, inilah album
terbaik Backstreet Boys dalam satu dekade terakhir. Sebuah karya luar biasa dan
monumental dari satu-satunya duta era emas boyband
90-an, setelah bubarnya grup sejaman, macam N’Sync dan Westlife.
Rating: 4 dari
5
Recommended songs: ‘In A World Like This’, ‘Permanent
Stain’, ‘Madeleine’, ‘Trust Me, dan ‘Feels Like Home’.
Komentar
Posting Komentar