Masjid Istiqlal, Simbol Kemerdekaan Indonesia
Masjid Istiqlal (panoramio.com) |
Bila Amerika Serikat memiliki
patung Liberty sebagai simbol kemerdekaan, bagaimana dengan Indonesia? Disadari
atau tidak Indonesia memiliki pula simbol kemerdekaan, yang dinamakan Masjid
Istiqlal.
Nama “Istiqlal” sendiri diadaptasi
dari bahasa Arab yang berarti kebebasan atau kemerdekaan. Masjid ini berada di
lokasi yang dahulunya bernama taman Wilhemina yang terdapat benteng Fredrich
Hendrik milik pemerintah kolonial Belanda yang dibangun pada 1834. Pada awal
perencanaan pembangunannya lokasi taman Wilhemina dipilih oleh Presiden RI
pertama, Ir. Soekarno atas dua hal. Pertama, merunut simbol kekuasaan kraton
Jawa bahwa masjid harus berdekatan dengan kraton dan alun-alun; di Jakarta saat
itu Istana Merdeka diibaratkan sebagai kraton dan Taman Merdeka direpresentasikan
sebagai alun-alun ibukota. Kedua, dengan filosofi “merdeka” yang berasal dari
nama Istiqlal, sangat tepat bila simbol kemerdekaan Indonesia itu dibangun di
atas taman Wilhemina, sebuah taman yang dinamakan sesuai dengan nama Ratu
Belanda abad 19 yang menjajah Nusantara. Dengan kehancuran dan lenyapnya taman
penjajah Belanda, maka kemudian berdirilah kemerdekaan Indonesia, melalui
Masjid Istiqlal.
Masjid terbesar di belahan Timur
Asia itu diarsiteki oleh seorang arsitektur otodidak lulusan Sekolah Teknik
Menengah (STM), Friedrich Silaban. Sebelumnya desain Friedrich memenangkan
sayembara rancangan masjid Istiqlal yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Selain
Istiqlal, ia juga memenangkan sayembara perencanaan gedung Bank Indonesia dan
Monumen Nasional (Monas). Kehadiran Friedrich yang beragama Kristen Protestan
sebagai arsitek juga menjadi lambang harmonisasi kehidupan umat beragama di
Tanah Air, di samping pemilihan lokasi Istiqlal yang berhadapan langsung dengan
Gereja Katedral.
Pembangunan masjid Istiqlal
dimulai 24 Agustus 1961, dan baru rampung dan dioperasikan 17 tahun kemudian,
tepatnya pada 22 Februari 1978. Molornya pembangunan disebabkan banyaknya
gejolak politik di dalam negeri, seperti G30S/PKI, kerusuhan 1966, hingga
lengsernya Soekarno sebagai kepala pemerintahan dan negara yang digantikan oleh
Soeharto.
Dengan total 17 tahun pengerjaan,
total biaya pembangunan masjid berkapasitas lebih dari 200.000 orang itu
membengkak menjadi 17 miliar rupiah. Sebuah angka fantastis yang sangat pantas
dengan kualitas gedung kelas wahid yang berlapiskan marmer di dinding dan lantai,
memiliki lima lantai yang dilengkapi plaza di sisi kiri dan kanan lantai
utamanya, kubah berdiameter 45 meter dan menara masjid setinggi 96,66 meter, serta
tiang-tiang sebagai penyanggah sekaligus pemberi jalan sirkulasi udara.
Seiring berjalannya waktu masjid
Istiqlal tidak hanya sebagai tempat beribadah bagi rakyat Indonesia sebagai
negara dengan populasi Muslim terbesar di muka bumi, tetapi juga menjadi simbol
kemerdekaan Indonesia dari segala bentuk kolonialisme hingga pertengahan abad
20. Mega kapasitas masjid Istiqlal menandakan pula bahwa Indonesia adalah
bangsa majemuk yang hidup dalam kebersamaan.
Berbeda dengan Amerika Serikat
mendapatkan simbol kemerdekaannya, patung Liberty, sebagai hadiah dari Perancis
yang telah membantu membebaskan mereka dari tentara koloni Britania Raya,
Indonesia memiliki simbol kemerdekaan yang benar-benar milik sendiri; hasil
jerih payah dan perjuangan anak negeri. Simbol itu bernama Masjid “kemerdekaan”
Istiqlal.
Komentar
Posting Komentar