CHENNAI EXPRESS Review: Sebuah Drama Komedi Penuh Pelajaran
![]() |
CHENNAI EXPRESS poster (dailyspy.co.uk) |
Mencapai dua dekade menjalani
karir di industri perfilman terproduktif di dunia, tidak sedikitpun
menggoyahkan pengaruh dan daya tarik Shahrukh Khan (SRK). Film-filmnya selalu
berhasil bercokol di puncak box office Bollywood,
serta berhasil meraih kesuksesan di luar India. Di tahun 2013 ini, King Khan
masih tetap dan terus berkuasa dengan Chennai
Express. Film yang dirilis pada hari Idul Fitri lalu telah memasuki minggu
kelima, namun masih tetap bertahan sebagai film terlaris di tanah Hindi.
Bahkan, film ini telah memecahkan rekor 3
Idiots sebagai film terlaris sepanjang masa di India.
Lantas apa keistimewaan film
arahan sutradara Rohit Shetty ini? Sekilas tidak ada. Sebab film ini bertahan
dengan tema klasik film-film Bollywood, drama-komedi yang dibumbui aksi
perkelahian berdarah-darah. Akan tetapi, film ini laiknya film-film sukses yang
dibintangi SRK menyimpan sebuah pesan ‘berat’ yaitu tuntutan untuk kesetaraan
kesempatan bagi wanita-wanita India dalam memilih jalan hidupnya. Meski pesan
yang tersirat tidak main-main, alur film dan dialog di film ini sukses
menghipnotis penonton dengan sebuah tontonan drama renyah dan manis, serta
suguhan komedi kelas satu.
Chennai Express mengisahkan tentang kisah perjalanan Rahul (SRK)
dari Mumbai menuju Rameshwaram untuk menaburkan abu sang Kakek di sungai
terbesar di India Selatan tersebut. Satu pilihan kereta yang ngawur membawanya
bertemu dengan Meenamma (Deepika Padukone), selanjutnya membawanya dalam sebuah
perjalanan yang mengancam hidupnya, juga mempertemukannya dengan sebuah cinta. Di dalam kereta api Chennai Express, Rahul menemukan
bahwa Meenamma tengah dikawal oleh empat sepupunya yang hendak membawanya
pulang setelah kabur dari kampung halamannya, Kambon Kaum. Di sana ia akan
dijodohkan dengan seorang jawara di daerah tesebut bernama Tangaballi. Alasan
utama perjodohan itu semata-mata hanya agar kekuasaan ayah Meenamma sebagai
seorang don semakin luas dan kuat. Di
titik inilah, Rahul sadar bahwa nyawanya juga dalam ancaman. Untuk itu, ia
berusaha menuruti arahan Meenamma yang tidak pernah menghilangkan upayanya
untuk kabur dan memutuskan perjodohan itu.
Dalam usaha kabur tersebut, Rahul
dan Meenamma mengalami banyak hal bersama. Mereka rela berbohong sebagai
sepasang pengantin baru demi bisa tinggal sementara di Desa Vidhamba. Sebagai
pengantin baru bohongan, mereka pun rela mengikuti ritual menaiki 300 anak
tangga menuju kuil suci di desa tersebut. Keberhasilan Rahul mengendongnya
menuju kuil tersebut menimbulkan benih-benih cinta dalam diri Meenamma. Sebab
sangat jarang sepasang pengantin mampu berhasil melalui ritual tersebut.
Sehingga, bagi yang sukses mencapai kuil dipercaya mereka tidak akan
terpisahkan, dan akan selalu hidup bersama hingga tujuh keturunan. Bagi Rahul
sendiri, ia baru menenemukan dan menyakinkan diri sendiri akan cinta kepada
Meenamma setelah melihat kesetiaan Meenamma menemaninya untuk menaburkan abu
kakeknya di sungai Rameshwaram. Demi menunjukkan kesungguhannya, Rahul bersedia
menantang maut untuk membawa Meenamma kembali ke Kambon Kaum, walaupun ia tahu
semua orang di sana telah memburunya dan hendak membunuhnya.
Banyak hal menarik yang bisa
ditemukan dan menjadi pelajaran dalam Chennai
Express, tentunya selain tekad demi cinta akan melipatgandakan kekuatan
kita hanya untuk berjuang mendapatkan seorang tercinta meskipun nyawa
taruhannya, dan cinta tidak mengenal bahasa, walaupun Rahul berbahasa Hindi dan
keluarga Meenamma menggunakan bahasa Tamil, mereka saling memahami dalam bahasa
cinta.
Film ini memperlihatkan pula bagaimana
refleksi masyarakat India. Rahul yang berasal dari utara atau kota besar,
Mumbai, mempunyai pemikiran yang bebas, sedangkan Meenamma harus berhadapan
dengan aturan dan ikatan adat tradisionalnya sebagai masyarakat pedesaan di
selatan India. Dari penampakannya pun terlihat berbeda, Rahul memakai kaos dan jins, sedangkan Meenamma dan wanita di
Komban Kaum tetap dengan saree dan warga
laki-laki nyaman memakai dhoti.
Romansa komedi yang ditampilkan Chennai Express terasa ringan dan sangat
menghibur. Selama satu jam pertama film berlangsung, penonton dijamin tidak
akan berhenti tertawa atas perpaduan aksi SRK dan Deepika. Ditambah lagi, film
ini bisa dikatakan sebuah semi drama-musikal sebab dalam beberapa scene SRK dan Deepika melagukan dialog
di antara mereka agar orang-orang tidak curiga dengan obrolan mereka. Bila yang
kurang menyukai drama-musikal ala Broadway seperti yang pernah ditampilkan di
film Les Miserables, musikalisasi
dialog di film berdurasi 140 menit ini sungguh
menyegarkan ditambah lagi dengan irama musik Hindi yang selalu mengajak
pendengarnya bergoyang. Selain itu, di Chennai
Express terdapat pula beberapa dialog yang memplesetkan tagline film-film populer Bollywood
lainnya, misalnya, “I’m Rahul and I’m not a terrorist.” dari My Name Is Khan dan “Oil is well.” yang
masyur dari 3 Idiots.
Tampilan lanskap India yang
disusun dalam Chennai Express sebenarnya
sama dengan apa yang juga dimiliki Indonesia. Dalam perjalanan kereta,
diperlihatkan pegunungan di sisi rel, hamparan pepohonan luas, air terjun, dan
sungai semua pemandangan itu sangatlah memanjakan mata sebab dipadukan dengan
teknik cinematografi kelas wahid yang merangkai semua pemandangan alam India
dengan visual effect yang apik. Sehingga
tanpa disadari, insan perfilman tanah air harusnya berkiblat dengan Bollywood,
yang memiliki budaya dan alam yang serupa. Bollywood saja mampu dan bangga menyajikan
keragaman budayanya dan keindahan alamnya sebagai bagian dari industri
perfilman mereka. Dengan keberanian itu, sehingga tidak heran perfilman
Bollywood merupakan etalase terbaik bagi pariwisata negeri Taj Mahal itu.
Meskipun Chennai Express tetap berkutat dengan romansa komedi yang memang
menjadi keahlian Shahrukh Khan, film ini seperti halnya film SRK lainnya juga
menyimpan pesan monumental yang tersembunyi menjadi nafas utama dalam alur
film. Chennai Express menyuarakan
persamaan kesempatan bagi wanita tradisional India di Selatan. Pesan ini
sangatlah serius di tengah sorotan India terhadap segala kasus pemerkosaan dan
pelecehan wanita yang terjadi di bangsa yang telah berumur 66 tahun itu. Dalam Chennai Express memperlihatkan bagaimana
Rahul (SRK) mencoba menyadari para pria di Komban Kaum untuk tidak mengekang
keinginan anak-anak perempuan di sana, bahkan mereka seharusnya menghormati
perempuan dengan mendengarkan dan mempertimbangkan segala keinginanannya, jangan
selalu mendewakan kekuatan laki-laki di atas perempuan.
Sekali lagi, Chennai Express adalah sebuah tontonan drama komedi yang segar dan
tidak murahan, selain itu banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film ini.
Sehingga, pantaslah Chennai Express menyandang
predikat sebagai film tersukses Bollywood sepanjang masa.
“Don’t underestimate the power of a common man...”
Komentar
Posting Komentar