Yang Tersisa Dari 2013

Kalo disuruh menghitung jumlah kebahagian yang diberikan Allah di tahun 2013, tentu nggak bakal bisa gue jabarkan satu per satu. Terlalu banyak. Dan pastinya semua memberikan kesan. Sebenarnya bukan hanya kebahagian yang memberikan kenangan, kesedihan pun membawa pelajaran bagi gue.

Seperti biasa gue akan menjabarkan kenangan-kenangan 2013 dari bulan ke bulan.

JANUARI: Ini sebuah awal baru yang kalo dirasa belum lama gue tinggalkan. Di saat ini gue bersama kawan-kawan Kompas MuDA melakukan aksi sosial di korban banjir yang tinggal di Tempat Pembuangan Sampah Tamanagappa, Makassar. Oh iya, bulan ini, tepatnya tanggal 10, untuk pertama kalinya gue memberikan seorang wanita sebuket bunga.

FEBRUARI: Bulan cinta. Akhirnya setelah bertahun-tahun dan menjalani sebuah hubungan, pertama kali di Februari 2013 gue merasakan apa itu Valentine’s Day. Kebersamaan itu hadir setelah gue untuk pertama kali pula menginjakkan kaki di Yogyakarta. Di kota itu semua kebersamaan yang penuh cinta dijalani bersama-sama. Dengan air mata di matanya dan rintik hujan yang membasahi dunia kala itu, kami menghabiskan malam di sepanjang Jalan Malioboro. Nah, di bulan ini gue mengunjungi Surabaya lagi setelah beberapa tahun yang lalu.

MARET: Di awali sebuah perpisahan di Lempuyangan. Ini bukan sebuah perpisahan raga semata, sebab dalam beberapa bulan di depan terjadilah perpisahan hati.

APRIL: Gue mulai menggarap Skripsi yang sebelumnya, sejak Desember 2012 draftnya sudah dibuat. Di sini dimulailah sebuah kerja keras, yang penuh kesabaran dan pengertian.

MEI: Kompas Kampus. Sebuah agenda di Universitas Hasanuddin, yang membawa gue cukup ampuh untuk melepas sejenak dari rutinitas d kampus.

JUNI: Agenda lainnya, Makassar International Writers Festival 2013.

JULI – AGUSTUS: Menikmati puasa dengan kesendirian. Inilah Ramadan yang menyimpan kenangan tersendiri. Sembari ngerjain skripsi, sembari berkunjung ke masjid-masjid untuk mendapatkan ta’jil berbuka puasa.

SEPTEMBER: Di sini lah detik-detik gue meninggalkan bangku kuliah yang ditandai dengan wisuda. Memakai toga. Awalnya bagi gue wisud hanyalah seremonial belaka, namun setelah dijalani inilah sebuah masa dimana kebahagian dan perpisahan hanya sebatas garis rambut. Empat tahun bersama kawan-kawan di kampus, dengan segala warna dan nuansa, tentu membawa kesan tersendiri. Pada 30 September, gue harus mengakui bahwa hari itu harus diakhiri dengan sebuah kesan tak terlupa karena tak tahun kapan bisa bertemu lagi dengan mereka.

OKTOBER: Tes demi tes untuk mewujudkan mimpi lainnya, yakni menjadi wartawan di Kompas. Dari bocah gue selalu berkeinginan menjadi seorang wartawan, tapi keinginan menjadi bagian Kompas selalu gue simpan dalam hati. Sebab, gue merasa kesempatan ke arah saya amat sulit didapat. Dan, Allah berkehendak hebat. Setelah melalui tahapan tes yang terdiri dari 5 bagian dan di 2 kota, Alhamdulillah hari terakhir di bulan ini gue masuk sebagai calon wartawan. Dan, semoga, insyallah, tahun depan ketika gue menulis ini status gue udah wartawan Kompas. Dengan latar biru di kartu ID. Amiiin... J

NOVEMBER: Bulan perdana menjalai Pendidikan dan Pelatihan Cawar Kompas. Bertemu kawan-kawan baru yang luar biasa. Serta, di tiap harinya gue mendapat ilmu yang tanpa ada di kelas itu, gue sulit mendapatkannya.

DESEMBER: endsember, menandakan akhir telah mendekat. Banyak momen hebat terjadi di sini. Pertama kali gue liputan sebagai seorang wartawan dan menulis berita untuk itu. Meskipun banyak banget kesalahan yang gue lakukan, gue akan berusaha dalam waktu dekat akan menipis kesalahan yang gue lakukan, dan digantikan oleh poin-poin positif yang tetap akan membawa gue untuk terus belajar dan berpikir. Oh iya, gue juga ngerasain gimana disuap. Walaupun tidak “memakan” duit itu, rasa bersalah dan penyesalan timbul amat besar. Gue berjanji itu takkan terulang.

Itulah kehidupan 2013 gue. Semoga 2014 membawa angin yang lebih baik. Terima kasih 2013. Mari berjuang 2014!

Komentar

Unknown mengatakan…
Selamat menempuh hidup baru di 2014 pak :D

Postingan Populer