Indah, Tetap Begitu

HiAku teringat malam ini setahun silam.

Hari itu, hujan. Jalan terbasuh air langit yang turun membasahi kota. Saat itu, kita habiskan dengan menyusuri jalan, meski gerimis perlahan membasahi.

Tak terlupa sebatang coklat, ku hadirkan. Tak terkejut pula pertanyaanmu tentang bagaimana aku dapatkan itu. Aku masih ingat itu. Masih manis terasa.

Ya memang yang lalu, takkan pernah mungkin dikembalikan. Yang disesali pun hanya mampu dikenang. Namun, kebahagian itu tidak tergantikan.

Aku belajar banyak darimu.

Ketika aku belum menginginkan selamanya, kau ajak aku untuk menuju ke sana. Aku pun belajar, dan berhasil untuk memikirkan jauh ke depan. Setelah itu, kau pergi.

Benar adanya bila kesalahan kulimpahkan padamu. Benar adanya bila kaulah penyebab luka. Tetapi, bukan itu yang sesungguhnya terjadi.

Sebenarnya aku yang terlalu indah menyebutmu. Terlalu indah menenggelamkan diri dalam masa mendatang, yang kuyakini denganmu.

Aku tidak menyadari, kalau aku bukanlah yang kau idamkan. Hadir dalam kesendirianmu. Dekat dalam jangkauanmu. Dan, hanya mampu berikan kerinduan, bukan keberadaan.

Itu memang kuanggap terlampau indah. Hingga kini pun tidak berubah.

Aku memilihmu bukan karena kau yang tercantik, bukan karena kau yang paling diidamkan, bukan karena semua menginginkanmu, bukan karena batin mendamba, bukan karena itu, sayang.

Aku menemukan partikel kejutan yang sebelumnya tak pernah kukatakan.

Kau berhasil membuatku tak berhenti mengenalmu lebih dalam, selalu berharap bisa mewujudkan inginmu, dan bersedia beriringan menyambut impian.

Aku beruntung sempat merasakan masa singkat itu.

Sampai berjumpa di masa mendatang.

Tak peduli apa yang terjadi denganmu, aku hanya akan tunjukkan padamu, di luar sana masih ada yang menjaga hatinya untukmu. Walaupun, hatimu takkan lagi mungkin ada untuknya.

Bukan yang mendambamu, lalu menggantimu. Kemudian berharap masa pedambaan itu kembali terjadi. Atau yang menginginkanmu sekuat hati, seakan akan mengenggamkan bulan untukmu.

Aku tak bisa sehebat itu. Aku hadir untuk menyegarkan harimu, mengantarkan senyum yang hadir melalui penampakan gigimu.

Selamat malam, cinta. Temukan aku di masa lalumu, hingga nanti hati itu terpaut denganku.

Komentar

Postingan Populer