Kaitan Ibu

Ibu pernah berkata, aku akan menemuimu lagi di suatu negeri. Suatu hari nanti. Bagaimana keadaanmu? Ia hanya berkata, aku harus menanyakan itu langsung padamu.

Menemukanmu sebenarnya adalah sebuah akhir. Hingga aku, terdampar di petualangan lain.

Aku tidak tahu apa kau bisa menerimaku. Mungkin saja sulit. Tetapi, Ibu hanya tersenyum setiap namamu aku sebut.

Sebuah guratan keyakinan aku rasakan dari dirinya setiap kali kisahmu aku ceritakan. Tidak seperti yang lain, ia selalu mengatakan keraguannya.

Ibu memang belum pernah bertemu denganmu. Mengenalmu hanya melalui foto-foto yang aku berikan.

Keinginan untuk mengenalkanmu kepada Ibu tetap ada kini. Mempertemukan dua wanita terhebat di dunia ini. Selalu aku jaga harapan itu.

Kau berbeda, amat berbeda dengannya bahkan. Namun, kalian serupa. Kalian memiliki kesederhanaan yang jarang aku temukan. Kalian juga selalu menjadi sahabat terbaikku untuk berbagi cerita.

Ibu selalu menjadi motivasiku untuk semakin membaik dalam setiap kesederhanaan itu. Kamu pun begitu. Menuntutku untuk selalu mengetahui banyak hal. Agar aku punya kisah menemanimu jelang terlelap.

Semoga usai bertemu di suatu negeri nanti. Aku berkesempatan mengenalkanmu ke Ibu. Aku yakin, ia akan bahagia bertemu dan mengenalmu.
Begitu pun sebaliknya, kamu merasakan "rumah" di sisinya.

Semoga kamu melengkapi sosok wanita terbaik, selain Ibu.

Ibu, aku menyayangimu.

Kamu, aku merindukanmu...

Komentar

Postingan Populer