Harapku, (Bukan) Harapmu

Dia terlalu sabar.
Dia baik dengan sinarnya.
Namun, aku gagal memberikan kenyataan.
Itu yang membuatnya keras pergi menjauh.

Dia terlalu diam.
Dia menyimpan pesona dalam senyumnya.
Namun, aku tak mampu mendekati raganya.
Itu yang meyakinkannya sungguh untuk berpisah.

Dia terlalu sederhana.
Dia cemerlang dengan ketelitiannya.
Namun, aku tidak berhasil mempertahankan hadirnya.
Itu yang memberikannya kekuatan untuk menghapusku.

Orang yang lalu dan kini membencimu.
Aku tak tahu pasti apa sebabnya.

Orang yang lalu dan kini menghakimimu.
Aku tak bisa mengerti jalan pikiran mereka.

Tetapi, apapun kata mereka. Apapun kesan mereka untukmu. Apapun. Apapun itu.
Kau yang tetap terbaik untuk hidup ini.
Kau masih yang terindah. Tak tahu apa akan menyatu sekali lagi.
Biarlah waktu. Waktu terulang dengan mimpi yang dahulu menyatukan kita, memisahkan kita, dan menyatukan kita kembali (harapku).

Itu harapku. Yang mungkin (bukan) harapmu.
Selamat malam, bintang...

Komentar

Anonim mengatakan…
Iksan, Karen mau dibuatkan puisi seperti ini :(

Postingan Populer