Tentangmu

Kamu.

Kamu.

Kamu.

Ini pertama kali aku menulis tentangmu. Tentang kita pula pastinya.
Terima kasih, garis takdir Tuhan kembali berbaik hati menitipkan salah satu anugerahnya kepadaku.

Mungkin aku miliki banyak kekurangan.
Mungkin akan mampir pula kecewa di antara kita.
Mohon tetaplah menjadi dirimu.
Dirimu yang dalam pejam mata selalu terbitkan senyuman di bibirku.
Dirimu yang dalam setiap tawa menyimpan kenangan tak terkira.
Dirimu yang seutuhnya kamu.

Kali ini aku jawab tanyamu tempo hari.
Aku mencintaimu di bulan cinta ini.
Tak perlu rinci aku jabarkan, toh cinta takkan bisa diceritakan seutuhnya. Seperti sejarah yang selalu menyimpan misteri.
Anggap saja sebatang coklat pertama adalah tanda sebenarnya aku ingin memilikimu. Itu sungguh.

Semoga tak ada kadar yang berlebihan dalam roman ini.
Sebab aku tahu, yang berlebihan akan selalu menyakitkan.
Namun, itu bukan pertanda aku tidak menyayangimu.

Ya sudah, tak banyak yang bisa aku tuliskan ketika kata "rindu" menjadi wakil perasaanku saat ini.

Aku mencintaimu.

Kamu.

Kamu.

Kamu...

Komentar

Postingan Populer