Setengah Rasa
Kalau ada sebuah perpisahan
Apakah perlu disebut sebuah akhir?
Apalagi ketika kau sebut tak perlu lagi hadirku
Gula yang terlarut dalam kopi hitam pekat
Meski telah diaduk selarut mungkin, andai takarannya kurang tetap tak mengurai rasa pahit
Sinar mentari penuh malu yang hadir di sela musim dingin
Pun tak akan mampu melelehkan perasaan gigil
Kalau kau telah merencanakan pergi
Jangan hanya bawa dirimu.
Bawa serta kenangan yang tersimpan di hatiku
Buang jauh itu semua, agar tak ada sesal lagi ku rasa
Sebab, sebagian diriku masih belum menerimamu
Menyadarimu tak sepenuhnya satu balutan rasa
Mungkin nanti, akan ada yang jauh lebih baik
Jauh lebih hebat yang dapat menggantikanmu
Dapat benderang selalu untukku
Dalam pekat malam atau gemuruh halilintar
Tidak akan pernah terlepas
Ungkapkanlah pada dunia
Nanti, dimanapun kau berada
Aku pernah ada untukmu
Aku tidak pernah sepenuhnya merelakanmu berlari
Karena egoku takkan sanggup menyaksikanmu tersenyum tanpa genggamku...
Komentar
Posting Komentar