Menjemput Senyum

Mungkin lalu aku sempat meragukan kasihmu.
Lalu sempat pula aku tak mampu meyakinkan diriku.
Maafkan...

Kamu ternyata lebih dari sekedar pelengkap, penyempurna riasan hari-hariku.
Kamu memandangku dengan sudut pandang lain yang ternyata selama ini aku butuhkan.

Saat aku merindukan mentari, malam menghampiri.
Saat aku membutuhkan bulan, siang menemani.

Kita tidak memiliki kesempurnaan.
Masa lalu tidak bisa begitu saja terhapus.
Hanya yang aku tahu, aku yakini masa depan ini mantap denganmu.

Dalam segala kealpaan itu, aku akan ciptakan kisah ini seindah romansa yang menjemput senyum...

Komentar

Postingan Populer